Pembangunan hunian tetap di Batur 95 persen

id pembangunan hunian tetap di batur

Pembangunan hunian tetap di Batur 95 persen

Hunian tetap korban bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto antaranews.com)

Sleman (ANTARA Jogja) - Pembangunan hunian tetap bagi korban erupsi Gunung Merapi 2010 di Dusun Batur, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakkarta, hingga saat ini mencapai 95 persen, sedangkan sebagian sudah mulai dihuni.

"Hunian tetap di Dusun Batur akan menampung 194 kepala keluarga, saat ini pembangunan di Batur sudan mencapai 95 persen dan sebagian rumah di sana sudah mulai dihuni," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto di Sleman, Senin.

Ia mengatakan, erupsi Gunung Merapi 2010 mengakibatkan 830 keluarga di desa itu kehilangan rumah dan sebagian besar harus relokasi.

"Ada empat dusun di Kepuharjo yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi sehingga harus direlokasi. Keempat dusun tersebut meliputi Kaliadem, Petung, Jambu, dan Kopeng," katanya.

Selain itu, katanya, warga di sejumlah dusun di luar KRB III Merapi juga harus relokasi karena tempat tinggal mereka di kawasan aliran lahar Merapi melalui Sungai Gendol.

"Seperti sebagian warga di Dusun Manggong juga harus direlokasi karena berada di tepi Sungai Gendol," katanya.

Heri mengatakan, saat ini sedang dibangun sebanyak 301 hunian tetap untuk korban erupsi Merapi di Dusun Pagerjurang.

"Hunian tetap di Pagerjurang ini nantinya akan dihuni 135 warga korban Merapi asal Dusun Kaliadem, 97 warga asal Petung, 50 warga asal Manggong, 14 warga asal Kepuh, dan sembilan warga asal Pagerjurang sendiri," katanya.

Selain yang akan tinggal di hunian tetap itu, katanya, sekitar 227 keluarga di Desa Kepuharjo memilih melakukan relokasi mandiri di tanah mereka sendiri, di luar kawasan rawan bencana.

"Sisanya memilih pindah ke luar kota atau ke daerah lain di Sleman maupun Yogyakarta," katanya.


(V001)