Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serahkan "Uba Rampe" Labuhan Merapi

id labuhan merapi

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serahkan "Uba Rampe" Labuhan Merapi

Ilustrasi labuhan Gunung Merapi (antarafoto.com)

Sleman (ANTARA Jogja) - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu, menyerahkan "uba rampe" atau perlengakapan Labuhan Ageng Merapi kepada juru kunci Gunung Merapi Mas Lurah Ki Surakso Sihono di Pendopo Kecamatan Cangkringan,Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Utusan Keraton Ngayogyakarta Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Widyo Dipuro mengatakan Labuhan Merapi ini digelar rutin setiap tahun bertepatan dengan peringatan hari kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X, selaku penguasa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat .

"Seluruh "uba rampe" Labuhan Merapi yang diserahkan tersebut merupakan barang-barang pribadi yang paling disukai Sultan Hamengku Buwono X. Ini berarti membuktikan bahwa beliau tidak semata-mata memikirkan kesenangan duniawi," katanya.

"Uba rampe" labuhan yang terdiri atas sembilan macam yaitu Sinjang Kawung, Sinjang Kawung Kemplang, Desthar Daramuluk, Desthar Udaraga, Semekan Gadung Mlati, Semekan Gadung, Seswangen, Arta Tindih, dan Kampuh Paleng.

Menurut dia, prosesi ritual labuhan tidak ada perbedaan seperti saat sebelum-sebelumnya ketika Merapi belum bergejolak ataupun saat ini pascaerupsi.

"Prosesi labuhan dilakukan sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tidak ada perbedaan dan hanya masalah tempat saja yang berbeda karena tempat yang dulu saat ini kondisinya rusak parah dan belum memungkinkan untuk digunakan," katanya.

Ia mengatakan, labuhan Merapi ini juga digelar sebagai bentuk rasa syukur Sultan dan pihak keraton kepada Tuhan.

"Selain itu juga bentuk penghormatan kepada leluhur yang menjaga Gunung Merapi, supaya ada komunikasi dan harmonisasi antara alam dan manusia," katanya.

Setelah menerima "uba rampe" Labuhan Merapi dari Keraton, juru kunci Gunung Merapi akan menyemayamkan selama sehari di kediamannya, di "shelter" Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.

Untuk mangayubagyo labuhan, warga di lereng Merapi juga menggelar beberapa kegiatan, di antaraya kirab budaya, jathilan dan wayang kulit semalam suntuk.



(U.V001)