Pengembang bangun rumah sederhana tapak di Bantul

id rumah sedarhana tapak

Pengembang bangun rumah sederhana tapak di Bantul

Lokasi pengembangan rumah tapak sederhana di Pajangan Bantul (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (ANTARA Jogja) - Pengembang perumahan akan membangun 425 rumah sederhana tapak untuk memenuhi kebutuhan rumah sederhana bagi warga kalangan menengah ke bawah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Hingga akhir tahun ini kami targetkan dapat menyelesaikan pembangunan 100 unit rumah sederhana tapak (RST) siap huni," kata Direktur Utama PT Rumah Cerdas Danang Wahyu Broto di Bantul, Senin.

Di sela peninjauan pembangunan RST di Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Danang mengatakan pembangunan yang dimulai pada awal November ini untuk mendukung pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rumah sederhana bagi pegawai negeri sipil (PNS) maupun masyarakat berpenghasilan rendah.

"Data yang kami peroleh, untuk Provinsi DIY masih ada sekitar 30 ribuan PNS yang belum memiliki rumah, sehingga kami mencoba menjawab tantangan itu, apalagi di daerah ini (Guwosari) proses perizinannya mudah, dan didukung pemerintah setempat," katanya.

Ia mengatakan rumah sederhana tapak dibangun dengan luas bangunan 36 meter persegi di atas tanah tanah 72 meter atau tipe 36/72. Rumah tipe ini ditawarkan dengan harga Rp88 juta per unit, dan kualitas bangunannya baik.

"Kami menggunakan bahan bangunan dengan kualitas terbaik, seperti untuk spesifikasi genteng menggunakan genteng beton, kerangka menggunakan baja ringan serta dinding beton bertulang, sehingga lebih kuat," katanya.

Menurut dia, RST dikonsep sebagai rumah tahan gempa yang terdiri atas dua kamar tidur, satu ruang tamu, dan satu kamar mandi serta garasi terbuka.

Kompleks perumahan RST ini dilengkapi sistem pengamanan dengan penjagaan selama 24 jam.

"Keunggulan lain dari rumah ini yakni adanya instalasi penampungan air limbah (IPAL) komunal di kompleks perumahan yang berfungsi menampung seluruh kotoran rumah tangga di kawasan setempat," katanya.

Dengan adanya IPAL komunal, kata dia, dipastikan tidak ada air kotor yang masuk di halaman rumah, begitu pula saat hujan.

"Untuk menambah keteduan dan keasrian lingkungan, kami akan menanam satu pohon buah di setiap rumah," katanya.

Ia mengatakan konsep hunian sederhana dan terjangkau ini telah diminati kalangan karyawan swasta, wiraswasta, serta PNS yang sebagian besar usia produktif, atau pasangan muda (25 tahun hingga 35 tahun).

"Salah satunya yang berencana mengambil 150 unit RST ini yaitu dari Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Yogyakarta," katanya.

Menurut dia, lokasi perumahan RST ini berjarak sekitar dua kilometer dari sentra kerajinan gerabah di Kasongan, Kabupaten Bantul.

(KR-HRI)