AMKRI: larangan ekspor rotan buka pintu investasi

id amkri: larangan ekspor rotan

AMKRI: larangan ekspor rotan buka pintu investasi

Ilustrasi ekspor rotan (Foto antaranews.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) menyatakan bahwa Peraturan Menteri Perdagangan yang melarang ekspor bahan baku rotan akan membuka pintu untuk masuknya investor asing untuk investasi di bidang mebel.

"Larangan bahan baku rotan merupakan undangan bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia," kata Ketua Umum AMKRI Soenoto di Jakarta, Kamis.

Soenoto mengatakan, bagi pengusaha mebel dalam negeri pihaknya tidak mempermasalahkan adanya investasi asing yang akan masuk ke Indonesia karena nantinya akan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

"Bagi kita, kita selalu terbuka dengan adanya investasi yang akan masuk seperti dari Inggris, Jepang, China, Jerman, yang paling penting adalah dengan adanya investasi tersebut maka akan membuka lapangan kerja baru," kata Soenoto.

Soenoto menjelaskan, industri mebel khususnya rotan tersebut mempunyai nilai tambah sangat yang bangus, serta mampu menyerap tenaga kerja yang besar.

"Selain itu, industri ini juga bantalan perekonomian yang kuat yang membangun citra Indonesia di dunia internasional," katanya.

Ia mengatakan pihaknya merasa bersyukur dengan adanya peraturan Menteri Perdagangan yang melarang ekspor rotan mentah tersebut, namun pekerjaan rumah lainnya yang harus diselesaikan adalah membangun lini lainnya seperti menyelesaikan masalah penyelundupan.

Tahun 2012, Kementerian Perdagangan bersama dengan kementerian terkait, pada November 2011 mengeluarkan tiga Peraturan Menteri Perdagangan yaitu Nomor 35/M-DAG/PER/11/2011 tentang Kebijakan Ekspor Rotan dan Produk Rotan, Permendag Nomor 36/M-DAG/PER/11/2011 tentang Pengangkutan Rotan Antar Pulau, dan Permendag Nomor 37/M-DAG/PER/11/2011 tentang Sistem Resi Gudang.

Berdasarkan data Laporan Surveyor (LS), nilai ekspor produk rotan pada periode 1 Januari - 30 September 2012 mencapai lebih dari 157 juta dolar.

Nilai ekspor rotan yang cukup tinggi tersebut disumbang dari ekspor produk rotan furnitur senilai 118,532 juta dolar dan anyaman senilai 39,250 juta dolar dengan lima negara tujuan ekspor terbesar yaitu Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, dan Inggris.

Jika dibandingkan dengan tahun 2011, dalam periode yang sama, nilai ekspor rotan Indonesia mencapai 108,96 juta dolar atau telah terjadi peningkatan sebesar 44,82 persen.

(V003)