Jogja (Antara Jogja) - Komandan Korem 072 Pamungkas Brigjen TNI Adi Wijaya menyatakan bahwa saat ini masih ada pelaku pengeroyokan terhadap Sertu Santosa di Hugo's Cafe yang belum tertangkap.
"Pengeroyokan yang menyebabkan anggota Kopassus Sertu Heru Santosa tewas tidak hanya dilakukan empat pelaku yang tewas di Lapas Cebongan," kata Adi Wijaya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, masih ada pelaku lain yang saat ini masih menghirup udara bebas.
"Masih ada tujuh pelaku lain yang masih bebas berkeliaran. Tugas Polisi untuk menuntaskan kasus tersebut dan juga 10 orang pelaku yang melakukan penyerangan ke asrama NTT," katanya.
Ia mengatakan untuk tujuh orang yang diduga juga terlibat dalam pengeroyokan Sertu Heru Santosa, Polda DIY masih melakukan pengembangan dan penyelidikan.
"Penyelidikan tidak saja berhenti sampai pelaku penyerangan Lapas Cebongan namun juga menuntaskan pelaku pengeroyokan Sertu Heru Santosa yang kini masih mengirup udara bebas. Ini tugas dari kepolisian," katanya.
Adi mengatakan keberanian TNI untuk mengumumkan bahwa Kopassus terlibat dalam tragedi kemanusiaan itu, merupakan bukti bahwa TNI sudah berhasil melakukan reformasi internal.
"Kalau anggota salah ya bilang salah, benar bilang benar," katanya.
Direktur Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Kris Erlangga mengatakan kasus pengeroyokan di Hugo`s cafe yang menewaskan Sertu Santosa akan segera dihentikan penyelidikannya karena empat orang tersangkanya sudah meninggal dunia.
(V001)
Berita Lainnya
Perlu ada parpol besar menjadi oposisi pemerintahan, papar Demokrat
Minggu, 5 Mei 2024 8:19 Wib
AHY: Sudah ada diskusi pembagian kursi menteri Prabowo-Gibran
Sabtu, 4 Mei 2024 11:02 Wib
Presiden minta agar tak ada pengungsi Gunung Ruang, Sulut, telantar
Jumat, 3 Mei 2024 19:50 Wib
Awas, ada surel "phishing" atas namakan SATUSEHAT
Kamis, 2 Mei 2024 6:14 Wib
Ada penentangan, PKS belum gabung koalisi Prabowo-Gibran
Selasa, 30 April 2024 19:23 Wib
Ada apa Ketum PKB sentil Khofifah pada Pilkada Jatim 2024?
Selasa, 30 April 2024 7:04 Wib
Kemenparekraf: Tak ada "overtourism' di Bali
Selasa, 30 April 2024 6:47 Wib
Negara akan kuat jika ada oposisi yang kuat
Senin, 29 April 2024 21:05 Wib