Gunung Kidul (Antara Jogja) - Sebanyak 100 wisatawan mancanegara dari berbagai negara akan mengikuti program "live in" di perkampungan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 1 Juni 2013.
Ketua Pengelola Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran Sugeng Handoko di Gunung Kidul, Jumat pagi, mengatakan bahwa wisatawan mancanegara akan melakukan berbagai kegiatan, seperti outbond, merasakan kegiatan desa, dan juga paket cinta lingkungan dengan melepaskan burung di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba.
"Wisatawan mancanegara yang datang ke Desa Wisata Gunung Api Purba sangat antusias dengan kegiatan konservasi lingkungan yang kami kembangkan dalam paket wisata. Sejalan dengan konsep pengembangan kami, yaitu `Wisata Berwawasan Lingkungan Berbasis Masyarakat`," kata Sugeng.
Semenjak ditetapkan sebagai kawasan geopark, kata Sugeng, jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri dan luar negeri semakin meningkat, apalagi setelah musim ujian nasional selesai.
Berdasarkan data yang pengelola Desa Wisata Gunung Api Purba, kunjungan wisata terjadi peningkatan yang relatif cukup signifikan. Pada bulan April 2013, misalnya, tercatat 4.191 wisatawan tidak menginap dan 634 wisatawan yang menginap.
Hingga 12 Mei, lanjut dia, sudah tercatat 3.302 wisatawan umum dan yang menginap ada 672 wisatawan.
"Wisatawan yang tidak menginap biasanya hanya kunjungan sehari saja di kawasan ini, sedangkan wisatawan yang menginap mereka setidaknya sehari semalam tinggal di `home stay` milik masyarakat ada juga yang camping," kata dia.
Ia mengatakan bahwa wisatawan menginap ada yang di home stay dan ada juga yang berkemah di gunung.
Dari wahana yang ada di kawasan, kata dia, mayoritas wisatawan memang remaja dan pelajar yang juga mengajak anggota keluarganya untuk berlibur setelah kegiatan ujian nasional.
Ia mengatakan bahwa pengelola desa wisata mengajak wisatawan diajak mengikuti kegiatan belajar, interaksi, dan bermain bersama masyarakat.
Dari belajar bertani, sopan santun, budi daya kakao, panen, hingga pembuatannya menjadi oleh-oleh khas Gunung Api Purba, yaitu dodol kakao, katanya.
"Yang paling diminati adalah kegiatan trekking, outbond, camping, dan juga melihat matahari terbenam atau sunset serta matahari terbit atau sunrise. Untuk paket yang kami tawarkan dan paling diminati adalah program live in atau home stay program," kata dia.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Gunung Ruang, Sulut, tiga kali metetus eksplosif
Rabu, 17 April 2024 10:50 Wib
Puncak arus balik Lebaran 2024, KAI angkut 218 ribu penumpang
Senin, 15 April 2024 18:01 Wib
KAI diskon 20 persen harga tiket
Senin, 15 April 2024 14:03 Wib
Kereta api wisata sediakan "shower and locker" penumpang Stasiun Gambir
Minggu, 14 April 2024 20:26 Wib
3,1 juta tiket KA terjual saat angkutan Lebaran 2024
Sabtu, 13 April 2024 21:59 Wib
KA terbanyak angkut penumpang H2 Lebaran 2024
Jumat, 12 April 2024 22:54 Wib
Catat, ada diskon tiket KA Argo Merbabu tujuan Jakarta
Selasa, 9 April 2024 2:27 Wib
249.515 tiket H2 hingga H+10 Lebaran 2024 tersedia
Minggu, 7 April 2024 3:41 Wib