UGM kembangkan kebun Gama Herbal

id ugm kembangkan kebun

UGM kembangkan kebun Gama Herbal

Tanaman keladi tikus (Foto keladitikus.com)

Jogja (Antara Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan Kebun Gama Herbal sebagai sarana konservasi alam dan peningkatan kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat.

"Kebun seluas sekitar lima hektare itu menempati kawasan hutan di Girirejo, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," kata pengelola Kebun Gama Herbal Endhy Dwihartomi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, Kebun Gama Herbal saat ini berisi berbagai macam tanaman herbal seperti cabai jawa, sambung nyowo, pepaya california, keladi tikus, mengkudu, dan jambu biji getas merah.

"Keberadaan kebun itu di antaranya untuk menyuplai usaha kecil obat tradisional yang dimiliki UGM. Saat ini, Kebun Gama Herbal lebih banyak untuk menyuplai kebutuhan dari usaha kecil obat tradisional UGM," katanya.

Ia mengatakan bahwa pengembangan Kebun Gama Herbal di Girirejo itu juga melibatkan petani setempat. Saat ini, sudah ada sekitar 200 petani yang dilibatkan dalam pengembangan Kebun Gama Herbal.

"Berdasarkan sejarahnya, petani di Girirejo memang telah lama menanam berbagai jenis tanaman perkebunan. Oleh karena itu, kami coba kembangkan ke arah tanaman kesehatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi," katanya.

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Suratman mengatakan bahwa keberadaan Kebun Gama Herbal sekaligus melengkapi beberapa laboratorium alam dan penelitian UGM di Bantul, seperti gumuk pasir dan Kebun Mangunan sebagai "university farm".

"Kami berharap keberadaan Kebun Gama Herbal nanti bisa meningkatkan pendapatan dan kesehatan masyarakat setempat," katanya.

Menurut dia, selain fokus pada pendidikan dan penelitian, UGM juga memberikan perhatian terhadap program pengabdian kepada masyarakat, di antaranya melalui Kebun Gama Herbal.

"Di kebun itu tanaman herbal bisa subur dan berkembang. Hal itu berkat kerja sama UGM, masyarakat, dan pemerintah daerah," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024