Khatib: Muslim Indonesia wajib bersyukur situasi aman

id idhul adha aman

Khatib: Muslim Indonesia wajib bersyukur situasi aman

ilustrasi shalat di Alun-alun Utara Yogyakarta (foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Umat Muslim Indonesia wajib bersyukur atas situasi dan kondisi negeri ini yang aman sehingga dapat melaksanakan rangkaian ibadah kurban dan haji dengan tenang, kata khatib Muhyiddin Mawardi.

"Situasi dan kondisi yang aman tersebut tidak dapat `dinikmati` umat Muslim di sejumlah negara seperti Myanmar, Mesir, Suriah, Irak, dan Palestina," katanya pada khutbah shalat Idul Adha 1434 Hijriyah di Alun-alun Utara Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, umat Muslim yang berada di Myanmar, Mesir, Suriah, Irak, dan Palestina tidak dapat melaksanakan rangkaian ibadah kurban dan haji dengan tenang karena negaranya sedang dalam situasi dan kondisi tidak aman.

"Hal itu disebabkan masih terjadi kerusuhan atau konflik kepentingan dan perebutan kekuasaan yang berkepanjangan," kata pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu.

Ia mengatakan, umat Muslim Indonesia diharapkan ikut mendoakan mereka yang sedang menerima cobaan dari Allah SWT agar tetap berada dalam iman dan kesabaran. Semoga Allah SWT segera memberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang mereka hadapi.

"Sebagai saudara sesama Muslim, kita berkewajiban membantu mereka yang saat ini sedang mengalami kesusahan melalui doa, kepedulian, dan empati," katanya.

Menurut dia, ibadah kurban jika dicermati sebenarnya sarat dengan makna dan pesan bahwa hawa nafsu (hewaniah) manusia harus selalu dikendalikan.

"Hal itu dilambangkan dengan `penyembelihan hewan kurban` agar fitrah kemanusiaan kita lebih menonjol dan mewarnai perilaku kehidupan kita, bukan sebaliknya hidup kita dikuasai dan dikendalikan oleh hawa nafsu," katanya.

Ia mengatakan, perintah berkurban juga mengandung makna bahwa untuk meraih sesuatu yang mempunyai derajat lebih tinggi dan bernilai harus dilakukan dengan kerja keras dan pengorbanan.

"Idul Adha adalah hari penghambaan, Idul Adha adalah hari raya bagi siapa saja yang sadar bahwa dirinya hanyalah seorang hamba yang harus tunduk, patuh, dan bertawakal hanya kepada Allah SWT," katanya.

Shalat Idul Adha 1434 Hijriyah di Alun-alun Utara itu diikuti ribuan warga termasuk Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.
(B015)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024