Jakarta (Antara Jogja) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp11.966 per dolar AS.
"Sentimen yang biasa datang di akhir bulan yakni perkiraan data neraca pembayaran dan perdagangan Indonesia, menjelang publikasi itu nilai tukar rupiah cenderung minim fluktuasi," kata Kepala Ruset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia mengharapkan bahwa data ekonomi domestik itu mengalami perbaikan sehingga dapat menahan sentimen eksternal terutama dari AS terkait pengurangan (tappering off) stimulus keuangannya.
Ia menambahkan investor juga akan mencermati kebijakan ekonomi lanjutan yang akan dikeluarkan pemerintah dalam mengantisipasi untuk menghadapi "tapering" the Fed itu.
Sementara itu, Analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova mengatakan bahwa pergerakan rupiah cenderung terbatas menyusul sentimen defisit neraca transaksi berjalan yang masih membayangi.
Selain itu, lanjut dia, permintaan korporasi terhadap dolar AS menjelang akhir tahun untuk memenuhi kegiatannya juga cenderung cukup tinggi sehingga untuk penguatan nilai tukar rupiah masih belum signifikan.
"Secara fundamental, pergerakan rupiah masih akan terus bervariasi menunggu publikasi data ekonomi Indonesia dan kepastian 'tappering' dari the Fed," katanya.
Sementara itu pada pukul 09.45 WIB, nilai tukar rupiah bergerak menguat sebesar 21 poin menjadi Rp11.945 per dolar AS.
(KR-ZMF)
Berita Lainnya
Stagnan, harga emas Antam
Jumat, 6 Oktober 2023 9:30 Wib
Stagnan, dolar AS
Sabtu, 9 September 2023 7:14 Wib
Harga emas Antam stagnan
Senin, 4 September 2023 9:08 Wib
Stagnan, harga emas Antam
Jumat, 18 Agustus 2023 10:15 Wib
Stagnan Rp1,072 juta per gram harga emas Antam
Senin, 24 Juli 2023 9:10 Wib
Stagnan, harga minyak
Rabu, 1 Februari 2023 6:24 Wib
Harga ninyak stagnan
Selasa, 3 Mei 2022 7:52 Wib
Harga emas stagnan
Senin, 3 Januari 2022 9:56 Wib