KPU dinilai kurang cermat dalam pemberkasan logistik

id KPU

KPU dinilai kurang cermat dalam pemberkasan logistik

Ilustrasi (kpu.go.id)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menilai Komisi Pemilihan Umum setempat kurang cermat dalam pemberkasan logistik pemilu.

Anggota Panwaslu Kulon Progo dari Divisi Pengawas Yuli Sutardiyo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan berdasarkan laporan pengawas pemilu lapangan (PPL), banyak ditemukan tempat pemungutan suara (TPS) yang kekurangan surat suara, baik untuk DPD, maupun DPRD provinsi.

"Apabila KPU cermat, maka kekurangan logistik tidak akan terjadi. Padahal, jumlah petugas yang memasukkan logistik sangat banyak," kata Yuli.

Ia mengatakan berdasarkan infornasi dari PPL, TPS 8 Hargomulyo, Kokap, kekurangan 25 surat suara DPRD provinsi.

Begitu juga Kecamatan Girimolyo, belum ada laporan dari PPL adanya pelanggaran dan kekurangan surat suara.

"Kami tidak bisa menyatakan pelaksanaan pencoblosan berjalan dengan baik. Sebab, masih ada beberapa TPS yang kekurangan surat suara," kata dia.

Ketua Panwaslu Kulon Progo Puja Rasa Satuhu mengatakan TPS 1 Karangwuluh, Kokap, kekurangan 125 surat suara DPD. KPU Kulon Progo langsung mengirimkan surat suara.

Selain itu, di TPS 1 dan 2 Demen, Temon, terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, yakni tenda TPS roboh karena ada angin kecang. Sehingga, pencoblosan ditunda selama satu jam.

"Kondisi dan kejadian seperti ini nanti masuk dalam berita acara, ada catatan dan laporannya. Jadi, tidak masalah," kata Puja.

Puja mengatakan jalannya Pemilu 2014 di Kulon Progo lebih baik ketimbang Pemilu 2009. Hal ini bisa dilihat dari jumlah laporan PPL terkait logistik pemilu hingga praktik politik uang.

"Berdasarkan pantauan di lapangan, kesalahan administrasi tidak separah 2009. Selain itu, rumah-rumah caleg sangat sepi dari kerumunan tim sukses," katanya.

  (KR-STR)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024