Bima Arya jadikan Rumah Tempe Indonesia inspirasi

id bima arya jadikan

Bima Arya jadikan Rumah Tempe Indonesia inspirasi

Bima Arya (Foto antaranews.com)

Bogor (Antara Jogja) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya mengapresiasi keberadaan Rumah Tempe Indonesia di Bogor yang dinilai memiliki peran penting dalam mengembangkan produk kedelai itu lebih sehat dan berkualiras.

"Keberadaan Rumah Tempe Indonesia sangat menginspirasi, karena ini sebagai bentuk dukungan untuk pengembangan usaha kecil menengah perajin tempe, tetapi juga bisa menjadi model percontohan pengembangan tempe di Indonesia," ujar Bima saat mengujungi Rumah Tempe Indonesia (RTI) bersama Duta Besar Amerika Serikat Robert Orrin Blake Jr, Selasa.

Bima mengatakan dari hasil kunjunganya ia melihat RTI menjadi tempat berkumpulnya sejumlah "stakeholder" atau pemangku kepentingan dari berbagai kalangan yang secara bersama-sama melakukan pengolahan tempe yang berkualitas, aman, sehat dan higienis.

Menurut dia, keberadaan RTI tidak hanya menjadi tempat pengembangan pengolahan tempe, tetapi juga dapat menjadi tempat tujuan wisata.

Karena di sini pengunjung dapat melihat secara langsung cara-cara memproduksi tempe yang higienis, aman dan sehat, sekaligus mengolahnya menjadi berbagai macam jenis makanan ada ice cream, burger, pizza dan banyak lagi," ujar Bima.

Ia mengatakan industri tempe banyak di Indonesia, tetapi belum semua memiliki standar higienis, aman dan sehat.

Keberadaan RTI di Kota Bogor, menurut Bima, akan menjadi model percontohan dimana akan diterapkan konsep kebersihan higienis, sehat dan bergizi bagi pengrajin tempe di Kota Bogor.

"Ke depan akan diatur standar pembuatan tempe dan tahu di Kota Bogor berdasarkan standar yang ada di Rumah Tempe Indonesia. Hal ini untuk memastikan produk tempe yang dihasilkan memenuhi standar aman, bersih dan sehat," ujar Bima.

Untuk menjadikan industri tempe yan berstandar, bersih, sehat dan bergizi, kata dia menjadi tantangan ke depan bagi Pemerintah Kota Bogor.

"Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, untuk membina para pengrajin tempe yang ada agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas, sehat dan bersih," ujarnya.

Terpisah, Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawa menjelaskan, RTI berdiri atas dasar pemikiran tempe sebagai makanan tradisional menjadi warisan budaya bangsa yang bernilai gizi tinggi dan banyak khasiat namun, masih produksi secara tradisional.

"Fakta tersebut mendorong terbentuknya Forum Tempe Indonesia yang bekerjasama dengan Kopti Bogor, Mercy Corps dan stakeholder lainnya mendirkan Rumah Tempe Indonesia," ujar Made.

Made mengatakan RTI memiliki misi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tempe sebagai komoditas andalan dalam perspektif bisnis dan kesehatan.

"Ada 100.000 perajin tempe di seluruh Indonesia yang perlu ditingkatkan pemahamannya untuk mengolah tempe lebih berkualitas dan berdaya saing tinggi," ujarnya.

(KR-LR)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024