Ganjar: sistem keliru sebabkan keterwakilan perempuan kurang

id Ganjar Pranowo

Ganjar: sistem keliru sebabkan keterwakilan perempuan kurang

Ganjar Pranowo (Foto antaranews.com)

Semarang (Antara Jogja) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai adanya sistem yang keliru pada Pemilu Legislatif 2014 menyebabkan jumlah keterwakilan perempuan di DPRD Jateng tidak mencapai target sebanyak 30 persen.

"Ya tidak mungkin (mencapai target) 'wong' itu market mekanisme, sistemnya keliru. Saya orang yang dari awal meminta harus nomor urut serta untuk urutan satu dan dua harus ada satu perempuan agar dapat capai 30 persen," katanya di Semarang, Rabu.

Menurut Ganjar, dengan mekanisme yang ada sekarang justru menyebabkan calon anggota legislatif perempuan yang dinilai "hebat" malah tidak terpilih menjadi legislator karena kalah dalam perolehan suara.

"Saya ingatkan pada teman-teman penyusun undang-undang, termasuk saya sendiri, bahwa hari ini telah terjadi liberalisme yang luar biasa," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Seperti diwartakan, berdasarkan Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perolehan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Jateng Periode 2014--2019 di KPU Jateng, keterwakilan perempuan di DPRD Jateng mencapai 23 persen dari total 100 kursi yang ada.

"Dari 100 calon yang terpilih dan ditetapkan menjadi anggota DPRD Jateng periode 2014--2019, 23 diantaranya adalah perempuan," kata Ketua KPU Jateng Joko Purnomo.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, jumlah perempuan yang terpilih dan ditetapkan sebagai anggota DPRD Jateng periode 2009-2014 hanya sebanyak 16 orang atau lebih sedikit tujuh orang dibandingkan periode saat ini.

Ke-23 perempuan yang terpilih menjadi legislator DPRD Jateng periode 2014--2019 adalah Dyah Kartika Permanasari dan Maria Tri Mangesti (PDI Perjuangan), serta Siti Ambar Fatonah (Partai Golkar) dari daerah pemilihan Jateng I.

Dari dapil Jateng II adalah Nur Sa'adah (PKB), Farida Rahmah (Partai Golkar), Sri Hartini (Partai Gerindra), dari dapil Jateng III hanya ada satu perempuan yakni Kartina Sukawati (Partai Demokrat).

Dari dapil Jateng IV adalah Ayuning Sekar Suci (PDIP), Sri Harini (Partai Golkar), Tety Indarti (Partai Demokrat), dari dapil Jateng V adalah Nuniek Sri Yuningsih Hariati (PDIP), Kadarwati (PDIP), Anisa Devy Ika Natalia (Partai Gerindra), dan Sri Marnyuni (Partai Amanat Nasional).

Kemudian, dari dapil Jateng VI adalah Peni Dyah Perwitosari dan Endrianingsih Yunita (PDIP) dan RA. Kusdilah (Partai Golkar), dari dapil Jateng VII adalah Sri Ruwiyati (PDIP).

 Dari dapil Jateng VIII adalah Siti Rosidah (PKB), Hartinah (Partai Persatuan Pembangunan), dari dapil Jateng IX adalah Messy Widiastuti (PDIP), Nur Khasanah (PPP), serta dari dapil Jateng X adalah Irna Setiawati (PDIP).

(WSN)