34 sekolah di Sleman siap ikuti UNBK

id unas

34 sekolah di Sleman siap ikuti UNBK

Sejumlah siswa SMK Negeri 1 Godean mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman, (Antara Jogja) - Sebanyak 34 sekolah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap mengikuti dan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer.

"Seluruh sekolah atau sebanyak 34 peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di Sleman telah melaksanakan simulasi pelaksanaan ujian nansional berbasis komputer. Terakhir, simulasi pelaksaan UNBK digelar di SMKN 1 Godean hari ini," kata Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman Ery Widaryana, Senin.

Menurut dia, guna menghindari gangguan teknis dan gangguan lain serta kesiapan siswa pada pelaksanaan UNBK nanti, setiap sekolah peserta UNBK wajib melaksanakan simulasi.

"Ini dilakukan agar siswa terbiasa menghadapi UNBK karena sebelumnya pelaksanaan ujian menggunakan kertas. Setiap sekolah melakukan simulasi sebanyak tiga kali. Kami ingin siswa familiar dengan cara UN yang baru," katanya.

Ia mengatakan tahun ini peserta UNBK di Kabupaten Sleman diikuti 24 SMK, lima SMA dan lima SMP. Untuk SMA dan SMP di Sleman, ini merupakan tahun pertama mengikuti UNBK.

"Untuk jenjang SMK, terjadi penambahan jumlah sekolah signifikan dari sebelumnya hanya enam sekolah yang mengikuti UNBK," katanya.

Ery mengatakan, untuk kesiapan sarana memastikan setiap sekolah telah memenuhi kelayakan mengikuti UNBK. Setiap sekolah, telah memenuhi kewajiban memiliki "generator set" (genset) guna mengantisipasi kendala teknis serta cadangan server.

"Kami sudah informasikan kesekolah mengenai kewajiban menyediakan `genset` meskipun kami telah menyurati PLN agar selama unas tidak terjadi pemadaman listrik," katanya.

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Godean Agus Waluyo mengatakan bila terjadi mati listrik atau kerusakan pada server maka secara otomatis mesin pencatat waktu berhenti, sedangkan komputer tidak ikut mati karena sudah terhubung dengan UPS.

"Bila jaringan internet mati, sekolah sudah mengatisipasi dengan sistem modem. Modem ini, cukup kuat untuk memfasilitasi jaringan inernet satu ruang laboratorium. Kami memiliki 102 unit komputer untuk 282 perserta. Sehingga seharinya ada tiga gelombang yang mengikuti ujian," katanya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024