Gunung Kidul (Antara Jogja) - Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengakui jumlah dokter di wilayah ini masih jauh dari kebutuhan, khususnya dokter spesialis.
Ketua IDI Gunung Kidul Edy Suharismanto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan jumlah dokter yang tergabung dalam IDI Gunung Kidul tercatat 136 orang, baik dokter umum maupun spesialis yang harus melayani 700 ribu warga.
"Idealnya ialah satu dokter melayani 4.000 orang. Jumlah dokter di Gunung Kidul masih jauh dari kebutuhan, kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata Edy.
Ia mengatakan tiga tahun terakhir banyak dokter di luar IDI Gunung Kidul yang membuka praktik di Gunung Kidul seperti di rumah sakit dan buka praktik pribadi. Hal ini mambantu pelayanan kepada masyarakat.
"Untuk pengetahuan, kami selalu memperbaruinya sehingga tidak ketinggalan dengan dokter lainnya," katanya.
Edy mengatakan untuk meningkatkan profesionalisme dokter melakukan peningkatan peningkatan kapasitas dokter lewat seminar peningkatan profesionalis dokter di Era JKN.
"Muscab kali ini juga sebagai ajang peningkatan kapasitas dokter lewat seminar peningkatan profesionalitas dokter di Era JKN, karena masyarakat sudah kritis," kata dia.
Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dokter dituntut semakin profesional. Saat ini masyarakat semakin menuntut lebih dengan pelayanan dokter. Untuk itu, pihaknya berharap BPJS meningkatkan sosialisasi layanan kesehatan.
"Kami yang bertemu langsung dengan masyarakat, sehingga sering kali harus memberikan pengetahuan tentang BPJS. Kami berharap sosialisasi ditingkatkan agar masyarakat semakin paham tentang prosedur pelayanan," katanya.
Muscab IDI di Gedung DPRD Gunung Kidul, selain diisi seminar juga memilih ketua IDI baru. Dari hasil rapat formatur yang tediri dari lima dokter, akhirnya semua sepakat memilih ketua baru, yaitu Eko Darmawan.
Sementara itu Panitia Pelaksana Muscab Trisna Rahmad Hidayat mengatakan dalam muscab ini memilih lima orang formatur yakni Eko Darmawan, Edy Suharismanto, Diah Prasetyorini, Sumitro serta dirinya.
Kelima dokter tersebut melakukan musyawarah dan akhirnya disepakati Eko Darmawan menggantikan Edy Suharismanto yang menjabat Ketua IDI Gunung Kidul periode 2013-2016.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Jika tak merokok dapat cegah pneumonia, kata dokter
Kamis, 2 Mei 2024 19:59 Wib
Pemerintah diminta berhati-hati buka fakultas kedokteran di Indonesia
Rabu, 1 Mei 2024 19:17 Wib
Awas, ternyata adiksi gawai bisa menjadi penyebab obesitas dan mudah lupa
Senin, 29 April 2024 5:56 Wib
Pemerintah perlu mengusut peserta Program PPDS depresi
Jumat, 26 April 2024 6:01 Wib
Jokowi: Pemenuhan rasio dokter tantangan besar sektor kesehatan RI
Rabu, 24 April 2024 19:38 Wib
Calon jamaah haji Indonesia jangan takut vaksinasi meningitis
Selasa, 23 April 2024 15:16 Wib
Dokter: Bayi kuning akibat peningkatan kadar bilirubin
Minggu, 21 April 2024 0:10 Wib
Insentif penting tangani gangguan mental PPDS, ungkap IDI
Jumat, 19 April 2024 15:40 Wib