Jogja (Antara) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mempersiapkan dan merekrut putra-putri terbaik bangsa agar bergabung dalam misi pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Saya berharap melalui program rekrutmen ini KPK dapat menarik mahasiswa UGM yang punya integritas tinggi, karena selama kuliah mereka telah mengenyam pendidikan yang bukan hanya terkait akademik tapi juga soft skill, empati, dan sensitivitas terhadap masalah bangsa," ujar Sekretaris Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional Danang Sri Hadmoko usai mengadakan pertemuan dengan KPK, di Kampus UGM, Selasa.
Ia mengapresiasi KPK yang hadir untuk menjaring para lulusan perguruan tinggi di Yogyakarta, khususnya UGM.
Ia mendorong, para mahasiswa UGM untuk dapat bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan bangsa seperti halnya yang telah dilakukan oleh para alumni UGM terdahulu, tidak hanya untuk membawa nama UGM, tapi membawa nama bangsa Indonesia.
"Bangsa ini masih membutuhkan para pemimpin muda, `future leader` seperti teman-teman di sini. Dalam lima atau 10 tahun ke depan saya berharap banyak pada kalian, dan masa depan bangsa ada di pundak kalian yang hadir di sini," ungkap Danang.
Ia menjelaskan, bahwa KPK secara khusus menjaring para "fresh graduates" untuk diangkat menjadi spesialis muda satu.
Menurut dia, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini KPK memang lebih banyak merekrut para lulusan perguruan tinggi yang belum memiliki pengalaman profesional untuk mempersiapkan mereka dari awal dengan berbagai kompetensi yang diperlukan.
"Karena itu, program sosialisasi pun dilakukan di beberapa kampus besar di Indonesia, termasuk di UGM," terang dia.
Ia melanjutkan, kali ini KPK memang melakukan rekrutmen secara besar-besaran dengan merekrut sebanyak 400 mahasiswa yang baru lulus dari berbagai perguruan tinggi.
Dalam kesempatan itu, tim rekrutmen KPK juga menjelaskan proses rekrutmen yang akan berlangsung, dimulai dari pendaftaran secara online yang akan dibuka pada 1 Oktober mendatang, tes online, tes psikologi, wawancara, dan berbagai tahapan lain yang harus dilewati oleh para pelamar.
"Terdapat berbagai syarat khusus yang harus peserta seleksi perhatikan, mengingat proses seleksi yang dijalankan secara ketat," ujar Danang.
(KR-RHN)
Berita Lainnya
Kasus SYL berpotensi meluas ke TPPU
Jumat, 3 Mei 2024 0:07 Wib
KPK menggeledah Gedung DPR RI, menyidik korupsi kelengkapan rumah jabatan
Selasa, 30 April 2024 16:23 Wib
Penyidik Kejati DIY geledah Kantor PT Taru Martani terkait dugaan korupsi
Selasa, 30 April 2024 13:10 Wib
Diterpa istri korupsi, PM Spanyol putuskan bertugas lagi
Senin, 29 April 2024 21:02 Wib
Kasus korupsi timah, Kejagung tetapkan lagi lima tersangka
Sabtu, 27 April 2024 5:46 Wib
Istri diduga korupsi, PM Spanyol tangguhkan tugas
Kamis, 25 April 2024 20:22 Wib
Kejagung telusuri tuntas aset kasus korupsi timah
Rabu, 24 April 2024 4:37 Wib
Kejagung menyita aset PT RBT atas korupsi timah
Senin, 22 April 2024 16:24 Wib