Bulog DIY: suplai beras dari gapoktan rendah

id rasda

Bulog DIY: suplai beras dari gapoktan rendah

Stok beras di gudang Bulog (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Bulog Devisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluhkan sedikitnya suplai beras dari gabungan kelompok tani di Kabupaten Kulon Progo masih rendah, khususnya beras daerah diperuntuhkan bagi rumah tangga sasaran miskin.

Kepala Bulog DIY Miftahul Atha di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pada 2016, bulog mentargetkan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kulon Progo mensuplai besar sebanyak 7.700 ton.

"Hingga awal Oktober ini, suplai dari gapoktan baru mencapai 2.634 ton atau kurang dari setengahnya," kata Miftahul Atha.

Ia mengatakan gapoktan yang aktif mensuplai beras yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat melalui program raskin/rastra ini meliputi Gapoktan Among Tani, Gapoktan Panca Manunggal dan Gapoktan Makmur Sejahtera. Bulog belum mengetahui secara pasti penyebab lambatnya gapoktan memenuhi target ini ke bulog.

"Kalau suplai beras dari gapoktan yang masuk ke bulog masih jauh dari target, kami kurang tahu, soalnya permasalahan ada di pemasok atau Gapoktan yang bersangkutan. Namun serapan di Kulon Progo dari mitra-mitra semuanya sudah mencapai 9.900 ton dari target kita 11.000 ton," kata Miftahul.

Sementara itu, Kepala Dinsosnakertras Kulon Progo Eka Pranyata mengatakan berdasarkan evaluasi distribusi raskin alokasi September, secara umum berjalan lancar hanya ada beberapa permasalahan, seperti kualitas beras di Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo kekuningkuningan, namun segera diganti oleh bulog, dan transportasi yang lambat di Kecamatan Wates.

Adapun jadwal distribusi raskin Oktober ini akan diawali Kecamatan Pengasih dan Sentolo (5/10), Girimulyo (6/10), Kalibawang (10/10), Sentolo (11/10), Lendah dan Galur (12/10), Nanggulan dan Samigaluh (13/10), Panjatan (17/10), Kokap (18/10), dan terkahir untuk Temon dan Wates (19/10).

(KR-STR)