PSBA UGM : sumur resapan efektif cegah banjir

id sumur resapan

PSBA UGM : sumur resapan efektif cegah banjir

ilustrasi Banjir (foto Antara)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyarankan masyarakat membuat sumur resapan sebagai solusi efektif mencegah bencana banjir menjelang puncak musim hujan di daerah itu.

"Khususnya di daerah padat penduduk di Kota Yogyakarta, sumur resapan sebaiknya diperbanyak untuk mengurangi luapan air," kata Direktur Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Djati Mardiatno di Yogyakarta, Rabu.

Djati mengatakan banjir merupakan bencana yang paling berpotensi terjadi menjelang puncak musim hujan yang disertai dengan peningkatan cuaca ekstrem. Potensi bencana itu lebih banyak terjadi di wilayah padat penduduk atau perkotaan.

"Selama cuaca ekstrem bencana banjir paling berpotensi selain tanah longsor dan angin puting beliung," katanya.

Penyediaan sumur resapan dengan diameter minimal 80 centimeter (cm) dan kedalaman 2-3 meter di setiap sudut bangunan publik atau pribadi mampu mencegah genangan atau bahkan banjir karena menyerap dan menampung setiap limpasan air.

Seiring dengan terus bertambahnya tingkat kepadatan penduduk di perkotaan yang disertai dengan pesatnya pembangunan, penyediaan drainase saja sering kali tidak optimal mencegah banjir.

"Aliran air drainase ke sungai sering kali tersendat sampah," kata dia.

Menurut Djati, selain berfungsi mencegah banjir, sumur resapan juga dapat digunakan sebagai "bank air" untuk menampung air hujan sebagai cadangan pada musim kemarau.

Pembuatan sumur resapan pada dasarnya juga diwajibkan bagi seluruh bangunan seperti perhotelan atau pertokoan sebagai persyaratan memenuhi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

"Air resapan ramah lingkungan karena tidak membiarkan air terbuang sia-sia mengalir ke sungai dan menjadikannya sebagai imbuhan air tanah dangkal," kata dia.

Selain mendukung pembuatan sumur resapan, menurut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta juga perlu melakukan pengecekan kembali terhadap zona rawan banjir yang antara lain terpusat di sepanjang kawasan tepi Sungai Code, Winongo serta Gajah Wong.

"Harus dilihat dan dievaluasi kembali apakah ada talud yang rapuh dan berpotensi ambrol," ujarnya. ***4***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024