Disperindagkop Bantul pastikan Stok cabai tersedia

id cbai

Disperindagkop Bantul pastikan Stok cabai tersedia

Cabai (Foto Antara)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan stok cabai di tingkat pedagang pasar tradisional daerah ini tersedia dan mencukupi kebutuhan.

"Dari dinas rutin memantau ke pasar-pasar tradisional, selain pergerakan harga juga pantau stok bahan pokok agar dipastikan tersedia," kata staf Bidang Perdagangan Disperindagkop Bantul Safruddin di Bantul, Selasa.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemantauan di beberapa pasar tradisional setempat stok bahan pokok termasuk berbagai jenis cabai tersedia meskipun saat ini di Bantul bukan musim komoditas tersebut.

Ia mengatakan, pemantauan ke pasar tradisional sebagai langkah dinas menyikapi tingginya harga cabai terutama cabai rawit merah yang di tingkat pedagang pasar pekan ini mencapai diangka Rp50 ribuan per kilogram.

"Langkah dari kita ya hanya bisa memantau stoknya, karena kalau kaitan dengan harga itu berlaku hukum ekonomi, bagi kita yang terpenting stok ada dan tidak langka," katanya.

Udin sapan akrabnya mengatakan, tingginya harga cabai di Bantul saat ini karena menipisnya stok di tingkat petani lokal karena dampak musim sekarang ini atau musim hujan yang tidak ada panen cabai.

"Kalau pas kondisi saat ini, kita tanya ke pedagang pasokan cabai dari pedagang luar Bantul, misalnya dari Temanggung dan Muntilan. Jadi barang tetap ada, tapi ini yang menyebabkan harga tinggi," katanya.

Bahkan, kata dia, tingginya harga cabai pada kisaran Rp50 ribu per kilogram di Bantul ini sudah terjadi sepanjang November ini, kalau dibandingkan dengan kondisi normal harga cabai di kisaran Rp20 ribu per kilogram.

Selain cabai, kata dia, harga bawang merah di tingkat pedagang pasar Bantul tinggi berkisar antara Rp40 ribuan per kilogram, meski begitu stok dipastikan cukupi kebutuhan meskipun harus datangkan dari luar Bantul.

"Ada tiga pasar tradisional yang rutin kami pantau dua kali selama seminggu, tiap-tiap pasar harganya berbeda-beda karena tergantung tempat kulakan pedagang," katanya. ***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024