Bantul libatkan dimas diajeng promosikan potensi wisata

id promosi potensi wisata

Bantul libatkan dimas diajeng promosikan potensi wisata

Pantai Gua Cemara Kabupaten Bantul, DIY (infowisatajogja.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melibatkan Dimas dan Diajeng Bantul dalam mempromosikan potensi wisata di daerah itu agar makin dikenal masyarakat luas.

"Kami perlu anak-anak muda Bantul yang peduli dan punya ide-ide kreatif untuk membantu memasarkan potensi pariwisata Bantul ke regional maupun nasional," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Bantul Ni Nyoman Yudiriani di Bantul, Senin.

Menurut dia, perlunya keterlibatan Dimas Diajeng atau putra putri terbaik dalam ajang pemilihan Dimas Diajeng 2017 karena lembaganya tidak dapat bekerja sendiri dalam mempromosikan semua destinasi wisata di Bantul yang terus tumbuh dan berkembang.

Untuk pemilihan Dimas Diajeng Bantul 2017, kata dia, saat ini sedang dalam tahap pendaftaran atau pengumpulan berkas yang dimulai sejak 1 Mei dan akan berakhir pada 12 Juli 2017 untuk kemudian mengikuti seleksi pada 15 Juli sampai 14 Oktober.

"Kegiatan Pemilihan Dimas Diajeng Bantul sudah tercatat dalam program pengembangan pariwisata di Bantul. Kami harap pada tahun ini bisa menemukan generasi muda finalis Dimas Diajeng untuk diikutkan dalam kegiatan-kegiatan promosi pariwisata," katanya.

Menurut dia, pemilihan Dimas Diajeng Bantul merupakan agenda tahunan Dispar Bantul dalam rangka mencari wakil generasi muda mudi Bantul atau duta wisata sejak beberapa tahun lalu, namun ke depan akan diagendakan selama dua tahun sekali.

"Kami harapkan dengan adanya pemilihan Dimas Diajeng ini bisa dikondisikan promosi wisata, dan kegiatan duta wisata adalah positif sekali. Rencana ke depan ada pemilihan dua tahun sekali, karena menyesuaikan dengan kabupatan dan kota lain," katanya.

Sementara itu, panitia Pemilihan Dimas Diajeng Bantul 2017 Harya Bima mengatakan, persyaratan peserta pemilihan yaitu WNI dan berdomisili di DIY, bebas narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya (Napza), belum menikah berusia 17 sampai 24 tahun.

"Selain itu juga berwawasan luas terutama potensi wisata Bantul, berbudaya, komunikatif dan belum pernah menjuarai dan belum pernah menjabat sebagai duta wisata daerah lain, serta bersedia mengikuti seluruh rangkaian pemilihan," katanya.

(T.KR-HRI)