Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Desa Banyusuco, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung masyarakat mengembangkan tanaman murbei yang merupakan makanan utama ulat sutera.
Kepala Desa Banyusoca, Sutiyono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan petani yang ada di wilayahnya mulai berpikir luas untuk meningkatkan penghasilan keluar dari hasil pertanian palawija, dengan tumbuhan murbei.
Melihat potensi yang dihasilkan budi daya ulat sutra yang menguntungkan, pihaknya tahun ini berencana untuk mengembangkannya.
"Kami sediakan lahan seluas tujuh hektare untuk persediaan pakan ulat sutra," kata Sutiyono.
Dia mengatakan masyarakat di Banyusuco belum bisa produksi sutera, namun Banyusoca saat ini menjadi suplier pakan ulat di wilayah Kabupaten Bantul.
"Saat ini kami mengirim pakan ke wilayah Mangunan. Di sana sudah mulai produksi," imbuh dia.
Sutiyono mengatakan pihaknya saat ini telah melakukan pelatihan dan pembinaan kepada para petani yang ada di wilayahnya. Nantinya, selain untuk budi daya, Desa Banyusoca nantinya akan dijadikan wisata edukasi.
"Di Desa Banyusuca sudah ada petani lebah, dan saat ini budi daya tanaman murbei itu. Kami akan kembangkan sebagai wisata edukasi untuk para pelajar ataupun umum," katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang berada pada tahap pembentukan kelembagaan. "Ke depan dibentuk kelembagaan, sehingga bisa mengelola dengan baik, dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Pengembangan sutera cura' Labba' uri-uri budaya lokal
Kamis, 14 Maret 2024 7:39 Wib
Bank BPD DIY lakukan pengundian Tabungan Sutera dan Sutera Emas
Minggu, 29 Oktober 2023 0:23 Wib
China adakan pameran budaya Jalur Sutera
Kamis, 7 September 2023 7:29 Wib
Indonesia-China kerja sama jalur sutera dan maritim
Jumat, 13 April 2018 22:20 Wib
Budi daya cacing sutera sukses dikembangkan di Sleman
Kamis, 27 Maret 2014 18:20 Wib
Bantul kembangkan kawasan penghijauan penghasil ulat sutera
Rabu, 21 November 2012 19:50 Wib