Kodim 0731 gelar simulasi Posko Waduk Sermo

id waduk sermo

Kodim 0731 gelar simulasi Posko Waduk Sermo

Komando Distrik Militer 0731 Kulon Progo, DIY, menggelar simulasi posko tanggap darurat bencana Waduk Sermo jebol. Salah satu petugas memberikan penjelasan skenario evakuasi korban. (Foto Antara/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Komando Distrik Militer 0731 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar simulasi posko tanggap darurat bencana Waduk Sermo Kokap jika jebol karena curah hujan sangat tinggi.

Letkol (Inf) Dodit Susanto di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pelatihan posko tahap I Kodim 0731 terkait bencana alam untuk wilayah Kulon Progo bila terjadi bencana Waduk Sermo jebol.

"Kami melakukan koordinasi dengan intansi terkait baik dari BPBD, Kesbangpol, Satpol PP, Dinkes, dan kepolisian, serta pengelola Waduk Sermo yang mengetahui kondisi nyata dan potensi ancaman Waduk Sermo," kata Dodit.

Ia mengatakan pelatihan ini dilakukan Selasa (22/5) sampai Kamis (24/5). Diharapakan dengan pelatihan ini, intansi terkait yang ada di Kulon Progo bisa mengetahui dan memiliki pengetahuan, serta pemahaman dan pandangan yang sama bila terjadi bencana alam, yakni terjadinya Waduk Sermo jebol.

Soal simulasi di lapangan, Kodim 0731 menunggu intruksi lebih lanjut dari Korem 072/Pamungkas. Nanti akan betul-betul tampak proses evakuasi dan penangan bencana. Setelah hari terakhir gladi posko di Sleman, nanti diberi tahu kelanjutan.

Ia mengatakan wilayah teritorial Korem 072/Pamungkas yang meliputi Waduk Sempor Purworejo, Waduk Sermo di Kulon Progo, Gunung Merapi di Sleman dan Magelang.

"Secara pribadi, kami mengharapkan gladi di lapangan dilaksanakan di Kulon Progo, sehingga masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan kalau terjadi bencana Waduk Sermo jebol," katanya.

Menurut dia, pelatihan posko bencana ini sangat penting, karena untuk melatih kemampuan menangani suatu bencana. Di TNI AD, personel selalu dilatih apa yang akan dihadapi.

"Untuk melakukan penanganan bencana alam, maka dilatihkan skenario bencana, sehingga personel terkait memiliki gambaran dalam penanganan bencana. Selain itu, untuk meningkatkan koordinasi intansi terkait tentang standart operasional pelaksanaan penanganan bencana," katanya.

Sementara itu, Pelaksana BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono mengatakan hari ini merupakan gladi posko penanganan bencana dengan asumsi Waduk Sermo jebol. BPBD mengusulkan kepada bupati kalau diangkat kebencanaan tingkat kabupaten, maka ditunjuk kepala pelaksana tanggap darurat bencana, yakni Dandim.

Dengan damdim diberi amanah sebagai kepala pelaksana tanggap darurat bencana dengan keputusan bupati, maka dandim memiliki kewenangan dalam mengkoordinasi penanganan tanggap darurat bencana saat Waduk Sermo jebol.

"Hari ini kodim melakukan gladi posko untuk persiapan penanggulangan bencana akibat curah hujan tinggi dan akibat Waduk Sermo jebol," katanya.