Presiden minta kades mengajari warga kedewasaan berpolitik

id Jokowi

Presiden minta kades mengajari warga kedewasaan berpolitik

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/17)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Presiden Joko Widodo meminta para kepala desa serta pendamping desa mampu mengajak warganya untuk memiliki kedewasaan dalam berpolitik agar tidak terpecah belah karena terbawa suasana pada setiap ajang pesta demokrasi.
     
"Bapak ibu (kepala desa) memiliki tempat paling depan berhubungan dengan rakyat, kalau bisa mematangkan cara-cara berpolitik, mendewasakan cara-cara berpolitik," kata Presiden Jokowi dalam acara Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasrayarakatan Desa Tahun 2018 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu.
         
Jokowi mengatakan kepala desa harus bisa berperan mendinginkan suasana pada tahun politik. Ia berharap masyarakat desa tidak terpecah belah karena berbeda pandangan politik saat pemilihan bupati/wali kota, gubernur, hingga presiden pada 2019.
       
"Saya titip jangan sampai karena pemilihan bupati, wali kota, gubernur, atau presiden kita menjadi retak atau pecah di bawah, jangan sampai," kata dia.
     
 Menurut dia, Indonesia adalah negara besar yang memiliki kekayaan dan keragaman suku, budaya, hingga bahasa. Sementara persartua dan kerukunan adalah aset terbesar Indonesia yang belum tentu dimiliki negara lainnya.
       
Oleh sebab itu, menurut Jokowi, kekayaan itu jangan sampai rusak karena terbawa suasana pesta demokrasi yang selalu berlangsung lima tahun sekali.
         
Menurut dia, perpecahan yang tercipta dan terus berlanjut hanya karena pemilu merupakan hal yang sia-sia dan menghabiskan energi.
         
"Maka saya titip kepada kepala desa jaga kerukunan warganya. Pilih yang terbaik, setelah itu harus bersatu kembali. Setuju tidak?," kata presiden kepada ribuan kepala desa dalam acara itu.
         
Ia menilai saat ini banyak pihak-pihak tertentu bahkan politisi tertentu yang mencoba menghasut masyarakat agar terpecah belah. Hal itu, menurut dia, masih ditambah dengan kabar-kabar palsu atau hoax yang tersebar di media soasial.
         
"Jangan mau dikompor-kompori sama politisi-politisi yang tidak bener. Sekarang banyak kompor minyak maupun kompor gas. Lha ini banyak masyarakat yang termakan," kata Jokowi.