Jakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan tepung ikan berbahan baku Spirulina, yaitu sejenis mikroalga atau ganggang kecil, sebagai upaya untuk mengatasi impor pakan di dalam sektor kelautan dan perikanan nasional.
"KKP terus mendorong pengembangan inovasi ini karena usaha ini dapat dilakukan skala rumah tangga dengan modal yang kecil, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto dalam rilis di Jakarta, Senin.
Menurut Slamet Soebjakto, inovasi ini akan dapat mengatasi masalah impor tepung spirulina di Indonesia yang selama ini yang dipergunakan di tingkat pembudidaya ikan berasal dari India dan China.
Selain itu, ujar dia, inovasi teknologi kultur spirulina skala rumah tangga ini juga merupakan bagian dari gerakan pakan mandiri yang telah digalakkan KKP selama ini.
Gerakan pakan mandiri, atau yang disingkat sebagai Gerpari, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi pakan dalam usaha pembudidayaan ikan.
Teknologi ini telah diaplikasikan pada pelaku pembibitan ikan hias dan ikan lele di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Purworejo serta dalam proses pengembangan oleh "planktonshop" di Purworejo dan Gresik dengan melakukan modifikasi pengeringan pasta Spirulina.
"Pengeringan dilakukan secara langsung dibawah sinar matahari dalam ruangan tertutup beratap transparan. Produk pasta dipergunakan dalam media kultur pembibitan ikan. Sedangkan tepung yang dihasilkan di pergunakan sebagai campuran didalam pakan pembibitan ikan hias maupun pembesarannya," ucapnya.
Perekayasa Madya Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Lisa Ruliaty, merupakan sosok yang dinilai telah berhasil mengembangkan inovasi teknologi produksi tepung Spirulina secara sederhana di tingkat pembudidaya ikan atau skala rumah tangga, sehingga mereka mampu menyediakan kebutuhan pakan tambahan bagi benih ikan atau udang secara mandiri sehingga untuk selanjutnya, teknologi itu juga dapat dijadikan usaha alternatif bagi pembudidaya ikan maupun masyarakat umum.
Atas jasanya ini Lisa mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia, yang diserahkan saat perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73, tanggal 17 Agustus 2018 yang lalu.
Sebagai informasi, Spirulina merupakan jenis mikroalga yang sangat potensial sebagai sumber makanan alami baik untuk hewan maupun manusia. Kandungan protein di dalamnya mencapai 55 - 70 persen, lipid 4 - 6 persen, karbohidrat 17 - 25 persen, asam lemak tidak jenuh majemuk seperti asam linoleat dan linolenat, beberapa vitamin seperti asam nikotinat, riboflavin (vitamin B2), thiamin (vitamin B1), sianokobalamin (vitamin B12), mineral, asam-asam amino, dan bahan aktif lainnya seperti karotenoid, pigmen klorofil dan fikosianin.