Jumlah pengunjung Pantai Glagah meningkat signifikan

id Pantai Glagah

Jumlah pengunjung Pantai Glagah meningkat signifikan

Wisatawan menumpang perahu di laguna atau danau buatan di Pantai Glagah Indah di Kabupaten Kulon Progo (Foto antarafoto.com)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pengunjung objek wisata Pantai Glagah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dua tahun terakhir, mengalami peningkatan signifikan selama dua tahun terakhir karena adanya pembangunan Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta, kata Kepala Dinas Pariwisata Niken Probo Laras.
     
Niken Probo Laras di Kulon Progo, Minggu, mengatakan selama 2018, jumlah pengunjung Pantai Glagah sebanyak 519.739 orang.
     
"Pantai Glagah sebagai penyumbang terbesar pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata dengan angka mencapai Rp2,6 miliar dari total PAD wisata Kulon Progo yang diperoleh pada 2018 sebesar Rp4 miliar," kata Niken.
     
Ia mengatakan jumlah pengunjung Pantai Glagah memang setiap tahunnya paling tinggi dibandingkan objek wisata seperti Waduk Sermo, Pantai Congot, Suroloyo, Nglinggo, Tritis, Gua Kiskendo dan Kawasan Kali Biru yang rata-rata berkisar di bawah 100.000 kunjungan per tahun.
     
Pantai Glagah merupakan objek wisata rakyat karena murah, akses jalan mudah, dan infrastruktur pendukung cukup memadai. Namun demikian, Dispar berupaya melakukan pembenahan fasilitas pendukung supaya tidak ditinggalkan pengunjungnya.
   
Banyaknya kunjungan wisatawan ke Pantai Glagah, juga berkaitan dengan adanya pembangunan Bandara NYIA. Dimungkinkan, wisatawan tidak hanya ingin mengunjungi pantai, tapi juga penasaran sejauh mana progres bandara yang digadang-gadang akan beroperasi pada April 2019 itu.
     
"Dari tahun ke tahun yang selalu menjadi primadona adalah Pantai Glagah, jumlahnya terus meningkat baik kunjungan maupun pendapatan retribusi wisata," katanua.
     
Sementara itu, Koordinator Sarsatlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo Aris Widiatmoko mengatakan banyak wisatawan, selain hendak berwisata pantai juga menanyakan lokasi pembangunan bandara.
   
"Beberapa kali kami ditanya para wisatawan, di mana sih lokasi pembangunan bandara, dari itu kami simpulkan bahwa memang adanya bandara juga menarik minat mereka [wisatawan] mengunjungi pantai ini," kata Aris.
     
Ke depan, Aris berharap banyaknya kunjungan wisatawan seiring dengan beroperasinya NYIA, pihaknya dapat memperoleh tambahan sarana prasarana penunjang keselamatan wisatawan. Salah satu yang menurutnya vital adalah ketersediaan ambulan.
   
Selain itu, ia berharap SRI mendapatkan pelatihan penganan masalah kecelakaan laut. "Adanya NYIA kunjungan wisata itu pasri melonjak drastis, sementara kami hanya ada 38 personil untuk mengampu Pantai Trisik sampai kawasa mangrove di Pantai Congot, maka dari itu sarpras perlu ada seperti ambulan untuk mengangkut korban laka laut dan peningkatan SDM kami," harapnya.