Kulon Progo (ANTARA) - Seekor penyu belimbing (Dermochelys coriacea) ditemukan membusuk di kawasan Pantai Imorenggo, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anggota Satuan Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo Dwi Surya Putra di Kulon Progo, Jumat, mengatakan penyu tersebut ditemukan pada Rabu (14/8) sekitar 20 meter dari bibir pantai dengan panjang tubuh penyu dari kepala sampai ekor mencapai dua meter dengan lebar satu meter dan berat diperkirakan 200 kg.
Ia menjelaskan bahwa di bagian karapas atau cangkang sebelah kiri penyu naas itu terdapat luka sepanjang 20 cm diduga luka ini disebabkan benda tajam.
"Kami mendapat info ada penyu mati di Imorenggo,anggota SAR langsung cek lokasi, dan ternyata yang mati jenis penyu belimbing. Ini penyu langka sekali," kata Dwi Surya.
Ia mengatakan berdasarkan data International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), penyu belimbing masuk dalam daftar merah satwa yang terancam punah.
Sejak puluhan tahun sudah tidak ada penyu belimbing ini mendarat di sepanjang pantai Kulon Progo. Menurut informasi, penyu belimbing banyak diburu untuk dikonsumsi baik telur maupun dagingnya, kalau cangkang untuk hiasan.
"Selama ini penyu yang sering ditemukan di kawasan pantai di Kulon Progo yaitu jenis lekang dan hijau. Sementara untuk jenis belimbing sudah sangat jarang," katanya.
Penemuan penyu mati ini menambah daftar kasus serupa di Kulonprogo. Sebelumnya bangkai penyu dalam kondisi membusuk juga ditemukan di Muara Sungai Bogowonto, Pantai Congot, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Minggu (4/8). Kurang dari dua pekan, tepatnya pada Senin (12/8) penemuan serupa di timur Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Congot.
Sementara itu, dokter hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY Yunitita Sari mengatakan tim BKSDA DIY membongkar kuburan penyu belimbing yang telah dikuburkan warga. BKSDA DIY mengambil sampel organ penyu itu untuk diketahui penyebab pasti kematiannya.
Hasil pemeriksaan, ditemukan adanya luka di sisi kiri karapas penyu, karena karapasnya ini lunak jadi mudah terluka, kira-kira ini penyebab kematiannya.
"Kami belum bisa menyimpulkan penyebab kematian penyu tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Fakultas Biologi UGM untuk melakukan identifikasi lebih lanjut perihal kematian penyu tersebut," katanya.