Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengajak Selandia Baru untuk berinvestasi di sektor perikanan seperti dalam pembangunan sistem rantai dingin sebagai infrastruktur penunjang perikanan di Tanah Air.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, ia menyatakan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan pembangunan industri kelautan dan perikanan Indonesia.
Pada Kamis (14/11), Menteri Edhy menerima kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Menteri Edhy menyampaikan Indonesia dan Selandia Baru bukan hanya sahabat namun juga negara bertetangga yang memiliki ikatan yang sangat kuat.
Untuk itu, Menteri Edhy menyatakan bahwa Indonesia akan terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan Selandia Baru di sektor kelautan dan perikanan. "Apa pun yang bisa kami tingkatkan, akan kami lakukan," ucapnya.
Menteri Edhy juga mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia tengah fokus membangun sektor akuakultur dan industri pengolahan ikan.
Karena itu, Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengharapkan dukungan Selandia Baru untuk berinvestasi membangun sistem rantai dingin perikanan di Indonesia.
Selain itu, Selandia Baru diharapkan dapat membantu Indonesia dalam upaya diplomasi global terhadap kerang hijau Indonesia yang saat ini masih dihadapi dengan embargo dari pasar Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Tentunya, ujar dia, hal tersebut akan disertai dengan perbaikan terhadap pencemaran merkuri pada kerang hijau Indonesia, sebagaimana telah dilakukan oleh negara-negara Asia lainnya.
Selanjutnya, Menteri Edhy menyampaikan terima kasih atas dukungan Selandia Baru terhadap subsidi bagi nelayan perikanan skala kecil yang dilakukan oleh Indonesia.
"Atas dukungan Anda, Indonesia akhirnya diberikan pengecualian khusus untuk melakukan subsidi bagi nelayan perikanan skala kecil," ucapnya.
Sementara itu, Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia H.E. Jonathan Austin menyampaikan bahwa ia mendukung Indonesia yang berupaya membantu nelayan perikanan skala kecil dengan subsidi. Meskipun begitu, ia mencemaskan terhadap subsidi yang kerap diberikan oleh sejumlah negara untuk kapal perikanan besar di laut lepas.
Dubes Selandia Bartu menilai, hal ini menciptakan persaingan yang tidak sehat dan merugikan bagi negara lainnya. Untuk itu, ia mengajak Indonesia bekerja sama mengampanyekan pengurangan subsidi terhadap kapal-kapal besar di laut lepas.
Menteri Edhy menegaskan bahwa Indonesia tidak melakukan subsidi yang mengarah pada persaingan yang tak sehat, serta menyatakan akan bersama-sama melawan hal tersebut.
Berita Lainnya
Jika produksi kurang, pemerinrah impor beras Thailand dua juta ton
Senin, 19 Februari 2024 3:04 Wib
Mantan Menteri Edhy Prabowo dituntut 5 tahun penjara
Selasa, 29 Juni 2021 18:43 Wib
Penyuap mantan Menteri KKP Edhy Prabowo divonis dua tahun penjara
Kamis, 22 April 2021 7:16 Wib
KPK menyita Rp3 miliar dari saksi terkait kasus Edhy Prabowo
Selasa, 23 Maret 2021 21:50 Wib
KPK sita rekening koran pedangdut Betty Elista pada kasus Edhy Prabowo
Kamis, 18 Maret 2021 21:27 Wib
Jaksa KPK akan menghadirkan Edhy Prabowo sebagai saksi di persidangan
Rabu, 17 Maret 2021 8:15 Wib
Effendi Gazali dikonfirmasi soal rancangan Permen KP terkait ekspor benur
Kamis, 4 Maret 2021 22:52 Wib
KPK sita rumah staf khusus Edhy Prabowo di Jakarta Selatan
Rabu, 3 Maret 2021 22:06 Wib