Masyarakat ditargetkan mulai merasakan dampak "smart city" Yogyakarta

id Smart city,yogyakarta,jogja smart service, jss

Masyarakat ditargetkan mulai merasakan dampak "smart city" Yogyakarta

Pengembangan smart city di Yogyakarta (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Pengembangan “smart city” di Yogyakarta yang sudah memasuki pelaksanaan tahun ketiga, salah satunya dalam bentuk aplikasi layanan Jogja Smart Service (JSS) diharapkan bisa memberikan dampak yang semakin luas kepada masyarakat.

“Tidak terasa, aplikasi ini sudah akan memasuki tahun ketiga pada 2020. Harapannya, masyarakat bisa merasakan dampak dari pengembangan ‘smart city’ yang sudah dilakukan,” kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, salah satu dampak yang akan dirasakan masyarakat dengan hadirnya layanan aplikasi mobile Jogja Smart Service adalah penyederhanaan dan kemudahan layanan karena sejumlah layanan bisa diakses secara mudah melalui telepon selular.

“Masyarakat tidak perlu bersusah payah datang ke sejumlah kantor di balai kota untuk mengakses layanan tertentu. Bisa melalui telepon selular mereka dengan memilih menu layanan yang tersedia di JSS,” katanya.

Hanya saja, lanjut Tri, masih dimungkinkan ada warga yang memilih datang secara langsung untuk mengakses layanan karena merasa lebih tenang jika mengurus dengan cara tatap muka. “Aplikasi JSS ini adalah bagian dari alternatif layanan yang kami siapkan,” katanya.

Sejumlah menu layanan yang bisa diakses masyarakat melalui aplikasi JSS cukup beragam, baik dari kegawatdaruratan seperti PSC 119, kebakaran, penyelamatan jiwa, hingga laporan tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Sedangkan menu layanan yang bisa diakses di antaranya layanan surat warga, layanan di kelurahan dan kecamatan, konsultasi belajar, monitoring siswa, perizinan online, antrean rumah sakit, pendaftaran pelatihan, dan antrean puskesmas.

“Kami juga menyiapkan menu berupa ‘open data’ yang bisa diakses secara real time. Seperti data pajak, retribusi, kependudukan hingga data kepegawaian,” katanya.

Meskipun demikian, Tri menyadari jika masih dibutuhkan banyak penyempurnaan agar aplikasi tersebut bisa diakses dengan cepat dan mudah oleh masyarakat.

“Kami akan terus evaluasi supaya layanan ini bisa diakses dengan semakin mudah,” katanya.

Hingga saat ini, aplikasi JSS yang baru tersedia untuk telepon selular dengan platform Android tersebut sudah diunduh oleh 41.066 orang. Setiap hari, rata-rata tercatat sebanyak 100 hingga 125 pengunduh baru dan ditargetkan jumlah pengunduh mencapai 70.000 orang pada tahun ini.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pengembangan smart city ditujukan untuk memudahkan layanan publik.

“JSS juga bisa digunakan untuk penyampaian keluhan dan keluhan yang masuk harus bisa ditangani dalam waktu kurang dari dua jam. Ini komitmen kami,” katanya.