Kulon Progo (ANTARA) - Tiga dari 178 orang yang menjalani rapid test massal di Pasar Wates dan Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test, sehingga harus isolasi mandiri.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati di Kulon Progo, Selasa, mengatakan hari ini pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap 178 orang, terdiri dari pedagang pasar 56 orang (hasil reaktif satu), pengunjung pasar satu orang, karyawan swalayan 107 (hasil reaktif satu) dan pengunjung swalayan 14 (reaktif satu).
"Orang dengan hasil reaktif, saat ini dilakukan isolasi mandiri dan selanjutnya akan dilakukan swab test," kata Baning.
Ia mengimbau kepada pedagang, pelayan toko, dan pembeli untuk menjaga "physical distancing", menerapkan pola hidup sehat dan bersih, dan selalu menggunakan masker.
Baning juga mengimbau kepada masyarakat agar menghindari tempat-tempat orang berkumpul dan berpotensi terjadi penularan.
"Kami menyarankan seluruh elemen masyarakat melakukan enam langkah menghindari COVID-19, yakni tetap di rumah, hindari kerumunan, jaga jarak lebih dari satu meter, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan tingkatkan daya tahan tubuh," imbaunya.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulon Progo Ananta Kogam mengatakan bahwa rapid test massal tersebut akan dilaksanakan sebagai bentuk kewaspadaan atas Pandemi COVID-19.
"Jadi kita melakukan rapid test sebelum ada Kasus yang mencuat seperti di Indogrosir, jadi ini untuk kewapadaan," katanya.
Menurut dia pada rapid test masal yang akan dilaksanakan ini memiliki target 500 spesimen yang dikhususkan bagi pedagang di pasar dan swalayan di Kulon Progo serta sebagian pengunjung.
Ada empat titik yang akan digunakan sebagai lokasi pelaksanaan rapid test. Keempat lokasi tersebut, yakni di Puskesmas Wates, Puskemas Sentolo 2, Puskesmas Pengasih 1 dan dibantu Puskesmas Pengasih 2, serta Labkesda Kabupten Kulon Progo dan Pasar Wates.
Dari target 500 spesimen tersebut, pihaknya menyampaikan bahwa target utamanya adalah pedagang dan karyawan. Sedangkan bagi pengunjung akan diseleksi melalui proses skrining.
"Kami sudah mempersiapkan form untuk skrining. Jadi untuk pengunjung Selasa akan skrining dan menjalani rapid test pada Rabu (20/5).
Ananta Kogam mengatakan bahwa dalam proses skrining tersebut, kejujuran akan menjadi kunci bagi keberhasilan rapid test masal yang akan dilaksanakan.
Untuk pelaksanaannya saat ini rapat pemantapan teknis masih dilaksanakan. "Harapannya tidak ada warga yang reaktif," katanya.
Berita Lainnya
Jelajahi Yogyakarta dengan Suzuki XL7 Hybrid
Selasa, 4 Juli 2023 6:13 Wib
Disdag Yogyakarta menambah test kit bahan berbahaya di pasar tradisional
Sabtu, 21 Januari 2023 11:03 Wib
KAI Daop 6 tetap buka layanan rapid test antigen di tiga stasiun
Selasa, 5 April 2022 16:35 Wib
Tarif rapid test antigen di stasiun jadi Rp35 ribu mulai Januari 2022
Kamis, 30 Desember 2021 13:35 Wib
Pelaku usaha Malioboro dijadwalkan jalani "rapid test" antigen tiap akhir pekan
Senin, 27 Desember 2021 15:17 Wib
Yogyakarta perkuat testing dengan sampling antigen ke siswa-guru
Selasa, 9 November 2021 19:33 Wib
Bandara Internasional Yogyakarta: Rapid test antigen secara acak tetap berlaku
Minggu, 4 Juli 2021 23:47 Wib
DPR mengapresiasi ketegasan Menteri BUMN dalam pemecatan direksi KFD
Rabu, 19 Mei 2021 21:18 Wib