Manajer artis mengungkapkan banyak tawaran prostitusi dari pria hidung belang

Jakarta (ANTARA) - Kasus prostitusi masih terus mewarnai industri hiburan Indonesia, menyusul tertangkapnya artis FTV Hana Hanifah di Medan, Sumatera Utara belum lama lalu.

Diminta tanggapannya mengenai hal itu, Dianita Tiastuti yang bekerja sebagai manajer artis pun tak menampik bahwa ia sering menerima tawaran prostitusi berkedok pekerjaan untuk artis-artis di bawah naungannya, yang datang dari para pria hidung belang.

"Bahasa mereka itu halus, 'selamat pagi mbak Dian, saya asisten bapak ini. Bapak besok ulang tahun boleh kita bila bla bla bla. Caranya itu macam-macam. Ada asistennya yang hubungi, ada ajudannya. Bilang nanti ketemu di hotel, itu macam-macam sekali," kata wanita yang akrab disapa Dian kepada ANTARA, Selasa.

"Tiba-tiba ajak meeting di hotel, aku udah cium gelagat enggak enak pasti ini mau macam-macam. Itu kelihatan dan itu banyak sekali," tambah Dian.

Dian yang kini menjadi manajer dari sejumlah nama artis, seperti Olivia Jensen, Ibnu Jamil, hingga Laura Basuki itu menjelaskan bahwa dirinya sejak awal sudah berkomitmen dengan artis yang berada dalam naungannya untuk tidak menerima tawaran tersebut.

"Cuma komitmen aku sama artis, aku tahu artis aku enggak akan terima. Itu karena komitmen kita di awal. Sekarang melihat banyak kejadian kayak gitu, aku yakin itu balik lagi ke perjanjian kerja sama antara manajer dan artisnya," ujar Dian.

Dia mengatakan bahwa banyak celah yang bisa dilakukan para pria hidung belang untuk menggoda atau menawari melakukan prostitusi kepada para artis.

"Mungkin saja manajernya enggak tahu artisnya colongan main sendiri. Artisnya sendiri yang tiba-tiba follow up, atau dikontak langsung karena pergaulan, ada juga yang melalui manajernya itu semua enggak bsia dikontrol," kata dia.

Meski demikian, Dian tak menyalahkan para artis yang memilih untuk menerima tawaran prostitusi dengan segala pertimbangan dan konsekuensi yang ditanggung.

"Tapi balik lagi ada artis yang baik dan ada artis yang memilih jalan hidup seperti itu. Sebenernya enggak bisa disalahkan juga, itu hak orang masing-masing," imbuhnya.