Investor bangun kereta gantung Sermo-Pule Payung Kulon Progo

id Kulon Progo

Investor bangun kereta gantung Sermo-Pule Payung Kulon Progo

Pule Payung Kulon Progo (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Investor Pule Payung mewacanakan akan membangunan kereta gantung sepanjang dua kilometer yang menghubungkan Waduk Sermo ke kawasan Pule Payung di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Latar belakang rencana pembangunan kereta gantung dimulai dari Sermo hingga ke Perbukitan Menoreh dikarenakan Perbukitan Menoreh terdapat beberapa objek wisata yang memiliki potensi cukup baik," kata Investor Pule Payung Ismed Hariawan di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan pembangunan kereta gantung dilatarbelakangi wilayah Kokap dan Sermo merupakan perbukitan sehingga akses ke atas memang agak susah, sementara di atas itu sebetulnya potensinya cukup baik dan juga wisata di sini ada obyek hingga bandara. Ada pun jalur bidang Menoreh yang menghubungkan dari Bandara Internasional Yogyakarta sampai ke Borobudur.

"Itu kan aksesnya cukup baik, di situ potensinya cukup baik,” kata Ismed saat memaparkan rencana pembangunan kereta gantung di hadapan Bupati Kulon Progo Sutedjo dan jajarannya.

Ismed mengatakan kereta gantung ini rencananya akan mulai dibangun pada akhir 2020. Saat ini, pihaknya bersama sejumlah investor lain, masih mengurus proses perizinan. Terkait berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk proyek ini, ia enggan membeberkan, dan hanya menyebut mencapai miliaran rupiah.

Ismed menjelaskan kereta gantung ini akan memiliki panjang sekitar dua kilometer dan melewati sejumlah destinasi wisata di perbukitan menoreh. Namun ia belum merinci destinasi mana saja yang akan dilewati. Adapun titik awal dan akhir berada di kawasan Waduk Sermo.

"Nantinya tempat parkir wisata masuk di kawasan Sermo, dari situ pengunjung bisa naik kereta gantung ke destinasi wisata lain," katanya.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo memyambut baik rencana pembangunan kereta gantung dari Pule Payung. "Kami menyambut ide dasar atau niat baik, iktikad baik itu. Saya minta didampingi Asisten Daerah II, Kepala Dinas Pariwisata, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu supaya teman-teman sudah tahu maksudnya, agar nantinya bisa membantu kelancarannya. Jadi komitmennya seperti itu," kata Sutedjo.

Namun demikian, ia mengatakan rencana itu perlu dikaji lebih dalam agar manfaatnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat. "Ke depan kami minta mereka investor untuk datang lagi dan memaparkan secara rinci rencana pembangunan itu," harapnya.