Kulon Progo (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Muhtarom Asrori meminta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga membenahi pengelolaan Stadion Cangkring sebagai sarana olahraga dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah ini.
Muhtarom di Kulon Progo, Selasa, mengatakan saat ini Stadion Cangkring yang fasilitasnya sudah lengkap itu belum dimanfaatkan secara optimal, dan cenderung dibiarkan menganggur.
"Stadion Cangkring ini bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) dengan cara disewakan atau dikerjasamakan. Saat ini, malah dibiarkan mangkrak. Disdikpora harus mampu keluar dari cara berfikir tradisional, dan perlu ada gebrakan baru," kata Muhtarom.
Baca juga: Penderita positif COVID-19 di Kulon Progo bertambah empat orang
Menurut dia, dengan akan segera diselenggarakan sepak bola Liga 3 DIY, maka Kulon Progo yang sudah mempunyai Stadion Cangkring berpeluang jadi tempat atau ajang Liga 3. Tapi semua itu tergantung kesiapan semua pihak baik PSSI Kulon Progo maupun pemkab, karena Stadion Cangkring yang dibangun sangat megah itu tidak dirawat dengan baik, terutama lapangan bolanya.
Pada musim kemarau, rumput di lapangan mati karena yang seharusnya disiram tapi tidak dilakukan. Untuk itu mumpung masih ada waktu, pengelola Stadion Cangkring segera bekerja agar rumput lapangan tetap terawat.
"Kalau memang pemkab (Disdikpora) tidak siap, akan lebih baik di pihak ketigakan, dari pada merana karena dengan pengelolaan yang baik akan dapat digunakan secara berkelanjutan yang pada akhirnya mempunyai dampak ekonomi lebih baik," katanya.
Baca juga: Investor bangun kereta gantung Sermo-Pule Payung Kulon Progo
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo Arif Prastowo mengatakan pihaknya kesulitan mengelola Stadion Cangkring, khususnya untuk sepak bola. Menurutntya, pengembangan Stadion Cangkring membutuhkan pengelola tersendiri supaya dapat berkembang pesat dan mampu menjadi wadah berolahraga masyarakat.
Saat ini, Disdikpora sedang melakukan kajian regulasi pengelolaan Stadion Cangkring oleh pihak ketiga. "Kami sedang memikirkan alternatif yang tepat untuk pengelolaan Stadion Cangkring, termasuk pengelolaan oleh pihak ketiga. Untuk itu, kami sedang mempelajari regulasinya," kata Arif.
Ia mengatakan saat ini, Stadion Cangkring memang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, khususnya untuk pengembangan sepak bolah di Kulon Progo. Saat ini, Disdikpora sedang berusaha melakukan penataan infrastruktur Stadion Cangkring, seperti perawatan rumput dan sarana dan prasarana lainnya.
"Pemanfaatan stadion yang optimal memang menjadi penting, tidak saja dari sisi pemeliharaan tetapi juga dalam mendorong prestasi berbagai cabang olahraga karena terfasilitasi dan terdukung oleh sarana yang memadai," kataya.
Salah satu pengamat sepak bola di Kulon Progo Dani menyayangkan Disdikpora tidak melakukan perawatan rumput di dalam Stadion Cangkring. Setiap kemarau, rumput di lapangan Stadion Cangkring mati dan terkesan gersang. Padahal potensi Stadion Cangkring sebagai pusat pelatihan olahraga yang menghasilkan atlet handal sangat besar.
"Disdikpora Kulon Progo harus menjadikan Stadion Cangkring menjadi pusat olahraga yang melahirkan atlet hebat dan pemain sepak bola yang handal," harapnya.
Disdikpora Kulon Progo diminta benahi Stadion Cangkring
Stadion Cangkring ini bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) dengan cara disewakan atau dikerjasamakan. Saat ini, malah dibiarkan mangkrak.