Kulon Progo diminta meningkatkan komunikasi cegah Klaster Srikayangan

id klaster srikayangan,positif covid 19,pemkab kulonprogo

Kulon Progo diminta meningkatkan komunikasi cegah Klaster Srikayangan

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di wilayah setempat segera merapatkan barisan dan memperkuat komunikasi lintas pemangku kepentingan untuk mencegah penyebaran COVID-19, khususnya Klaster Srikayangan yang menyebabkan adanya delapan pasien positif COVID-19.

Ketua DPRD Kulon Propo Akhid Nuryati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tingkat kabupaten harus meningkatkan koordinasi dengan satuan tugas COVID-19 tingkat desa/kelurahan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker.

"Klaster Srikayangan bila berada di satu wilayah, segera dilakukan isolasi wilayah lokal atau lock down lokal, seperti kasus penyebaran Klater Pedagang Ikan di Pasar Mendit dan Pasir Kadilangu," kata Akhid Nuryati.

Srikayangan merupakan salah satu desa di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo.

Ia mengatakan berdasarkan pengalaman dirinya terjun dalam percepatan penanganan COVID-19 di Klaster Pedagang Ikan, kemudian secara lokal di isolasi lokal. Sehingga sampai hari ini, Klaster Pedagang Ikan hanya menyebabkan tiga pasien, dan tidak ada penyebaran ke luar.

"Harapan saya, kasus Klaster Srikayangan juga dilokalisir, sehingga tidak menyebabkan pasien baru," harapnya.

Lebih lanjut, politisi perempuan PDI Perjuangan ini mengatakan khusus di internal DPRD Kabupaten Kulon Progo, dirinya telah melakukan komunikasi dengan anggota DPRD dan fraksi, memutuskan bahwa DPRD Kulon Progo menerima tamu dari luar daerah di satu ruang khusus. Ruang itu, setiap sore harus dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Meski di kantor DPRD Kabupaten Kulon Progo banyak ruangan tamu untuk DPRD luar daerah, kami hanya akan menggunakan dua ruangan, yakni ruangan khusus dan ruang ketua DPRD. Saat ini, kami sedang melakukan komunikasi dengan Sekretariat DPRD," katanya.

Ia mengatakan dengan penambahan pasien positif COVID-19 baru pada Rabu (12/8) sebanyak delapan orang dari Klaster Srikayangan, maka DPRD Kulon Progo harus waspada dan cermat. Artinya, orang tanpa gejala sangat banyak, sehingga kita sendiri yang harus menjaga diri, tetap bahwa protokol kesehatan harus menerapkan protokol kesehatan.

"Penambahan COVID-19 di Kulon Progo ini tidak lain sangat signifikan dan memecah rekor di Kulon Progo akibat adaptasi kebiasaan baru yang dipahami masyarakat kurang pas. Artinya, masyarakat menganggap tatanan masyarakat itu sudah normal sebelum ada COVID-19. Ini yang kita sosialisasikan kepada masyarakat," katanya.

Wakil Ketua II DPRD Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono mengaku sangat kaget dengan munculnya Klater Srikayangan yang menyebabkan delapan orang, dan dua orang meninggal dunia. Penambahan kasus COVID-19 di sangat signifikan ini telah memecahkan rekor sepanjang penambahan kasus COVID-19.

"Kami minta petugas kesehatan melakukan penelusuran masyarakat yang melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19. Kemudian, gugus tugas harus bergerak cepat supaya Klater Srikayangan tidak menyebar, bila diperlukan segera dilakukan lock down lokal," katanya.