Yogyakarta (ANTARA) - Ruang baca berisi beragam buku ekonomi sebagai bentuk partisipasi Bank Indonesia untuk meningkatkan literasi masyarakat, BI Corner, pertama kali hadir di Perpustakaan Kotabaru Kota Yogyakarta, kini juga dapat diakses di Perpustakaan Alternatif Kota Yogyakarta atau Pevita.
“Tujuan kami kembali membuka BI Corner yang kemudian diberi nama Bianca ini adalah meningkatkan minat baca masyarakat dan juga meningkatkan komunikasi antara Bank Indonesia (BI) dengan masyarakat,” kata Kepala Perwakilan BI Yogyakarta Hilman Tisnawan di sela pembukaan Bianca di Pevita Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, guna meningkatkan minat baca masyarakat maka Bianca dihadirkan dengan konsep khusus yang mengedepankan kenyamanan pembaca, baik Bianca yang hadir di Perpustakaan Kotabaru maupun di Pevita.
“Saya kira, desain sudut baca yang menarik ini juga akan menarik minat masyarakat untuk membaca berbagai literasi terkait ekonomi. Biasanya, literasi terkait ekonomi atau keuangan ini dianggap sebagai bacaan yang ‘kering’ dan tidak menarik,” katanya.
Padahal, lanjut dia, jika didalami dengan sungguh-sungguh, maka beragam buku terkait ekonomi dan keuangan yang disajikan di Bianca ini memiliki sisi-sisi menarik yang bisa dikupas bersama.
Hilman menambahkan, jika masyarakat memiliki pengetahuan ekonomi dan keuangan yang cukup, maka BI sebagai pengambil kebijakan bisa dengan lebih mudah melakukan komunikasi berbagai kebijakan ekonomi dan keuangan yang diambil.
“Instrumen kebijakan harus dikomunikasikan. Supaya komunikasi bisa berjalan lancar, maka masyarakat perlu memperoleh pengetahuan dan informasi yang cukup terkait ilmu keuangan dan ekonomi,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang juga hadir dalam pembukaan Bianca di Pevita mengatakan keberadaan Bianca akan mempercepat upaya pemerintah untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat.
“Secara umum, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah yaitu 0,001 atau hanya satu dari 1.000 orang yang gemar baca buku,” katanya.
Ia berharap, keberadaan Bianca yang sudah didesain dengan bagus dan nyaman tersebut akan menjadi nilai tambah bagi Perpustakaan Yogyakarta maupun Pevita untuk menarik lebih banyak pemustaka datang ke perpustakaan.
“Perpustakaan harus menjadi tempat yang nyaman sehingga banyak yang datang ke sini. Jangan sampai perpustakaan terkesan menjadi tempat pinjam buku saja,” katanya.
Dengan adanya fasilitas yang lengkap tersebut, lanjut Haryadi, harus diimbangi dengan pelaksanaan berbagai program tambahan seperti lomba resensi buku atau bedah buku tentang keuangan dan ekonomi.
“Dengan meningkatnya indeks literasi, maka masyarakat tidak akan memperoleh pengetahuan yang dangkal seperti layaknya hanya membaca media sosial dan pada akhirnya bisa melahirkan post-truth dan bisa memberikan dampak negatif,” katanya.