Asita DIY meminta pemda perkuat kedisiplinan warga terapkan prokes

id Protokol kesehatan,DIY,Asita yogya,Pariwisata

Asita DIY meminta pemda perkuat kedisiplinan warga terapkan prokes

Dokumentasi - Wisatawan mengunjungi obyek wisata Pinus Pengger, di Terong, Dlingo. Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (6/1). Obyek Wisata Pinus Pengger yang berada di kawasan hutan pinus Mangunan tersebut merupakan destinasi favorit di Kabupaten Bantul. Hendra Nurdiyansyah/kye/pri. (.)

Yogyakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong pemerintah DIY memperkuat kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan sehingga mampu membangun kepercayaan wisatawan untuk datang.

"Kalau semua disiplin dan wisatawan mengenal bahwa Yogyakarta disiplin (protokol kesehatan) maka akan banyak wisatawan tertarik memilih Yogyakarta," kata Ketua DPD Asita DIY Hery Setyawan di Yogyakarta, Senin.

Dia menilai tingkat kepatuhan masyarakat Yogyakarta menerapkan protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan. Hal itu, menurut dia, sangat mempengaruhi persepsi dan minat wisatawan dari luar Yogyakarta untuk berkunjung.

Ia mengakui saat ini banyak segmen wisatawan baik korporasi atau keluarga yang memprioritaskan jaminan faktor keamanan dari penularan COVID-19.

"Kalau pelanggaran protokol kesehatan dibiarkan maka akan banyak yang takut ke Yogyakarta. Jadi dengan penegakan protokol yang tegas akan membuat orang-orang merasa aman di Yogyakarta," kata dia.

Menurut dia, bisnis pariwisata di DIY akan segera pulih apabila kedisiplinan protokol kesehatan betul-betul diterapkan. Dengan kedisiplinan dan kepatuhan yang meningkat, otomatis penularan COVID-19 di DIY bisa terkendali.

Hery mengakui sampai saat ini sebagian besar pelaku usaha biro perjalanan wisata anggota Asita DIY masih belum mendapatkan pemesanan paket perjalanan wisata. "Kalau pun ada wisatawan domestik, sebagian besar mereka memilih menggunakan kendaraan mandiri dari pada jasa travel," kata dia.

Meski demikian, Dinas Pariwisata DIY justru menyebut pariwisata di DIY sudah mulai menggeliat. Data kunjungan wisata yang terekam melalui aplikasi Visiting Jogja periode Agustus-September 2020 rata-rata 5.000-6.000 wisatawan per hari.

Sebagian besar wisatawan yang mengunjungi DIY masih didominasi wisatawan lokal di DIY, diikuti Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar), dan terakhir DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad meyebutkan selama September 2020 pelanggaran protokol kesehatan di DIY terjadi di 234 tempat usaha, yang terdiri atas 133 restoran, 67 hotel, 12 tempat hiburan serta 31 tempat wisata. Berikutnya, sejak 1 sampai 4 Oktober 2020, pelanggaran terjadi di 27 tempat usaha.

"Dari total jumlah tersebut, 34 (pelaku usaha) masuk pembinaan dan dipanggil ke Kantor Satpol PP DIY," kata dia.

Noviar berharap masih tingginya kasus penularan COVID-19 di DIY mampu menyadarkan masyarakat, khususnya pelaku usaha di berbagai sektor untuk memprioritaskan penerapan protokol kesehatan.