Yogyakarta optimalkan TPST Karangmiri untuk 3R

id pengolahan sampah,yogyakarta, (TPST) Karangmiri

Yogyakarta optimalkan TPST Karangmiri untuk 3R

Pemulung di mencari sampah plastik di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) . (ANTARA/Andi Firdaus)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemanfaatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Karangmiri Yogyakarta akan ditingkatkan untuk optimalisasi program “reduce reuse and recyvle” (3R) sehingga mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan.

“Pada tahun depan akan kami upayakan untuk perubahan perencanaan sehingga kegiatan 3R bisa dilakukan secara optimal,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, kegiatan 3R yang akan dilakukan di TPST Karangmiri tidak hanya memisahkan sampah organik dan anorganik saja tetapi memberikan nilai lebih pada kedua jenis sampah tersebut.

Sampah organik bisa diolah lebih jauh untuk dijadikan sebagai kompos atau pengembangan budidaya maggot yang saat ini cukup banyak digemari oleh masyarakat.

“Untuk sampah anorganik, jauh lebih mudah pemanfaatannya. Misalnya diolah menjadi barang kerajinan,” katanya.

Hanya saja, lanjut dia, pemanfaatan TPST Karangmiri juga membutuhkan dukungan dana cukup besar, salah satunya untuk membangun jembatan sebagai akses utama ke lokasi pembuangan sampah.

“Jalan di sekitar lokasi pembuangan cukup sempit. Untuk memudahkan akses ke lokasi, dibutuhkan jembatan yang bisa dilalui truk sampah dengan mudah. Infrastruktur ini yang justru membutuhkan anggaran cukup besar. Mudah-mudahan bisa direalisasikan tahun depan,” katanya.

Selain pengolahan sampah di TPST Karangmiri, DLH Kota Yogyakarta juga akan mengoptimalkan peran bank sampah yang saat ini berjumlah sekitar 450 unit di berbagai wilayah di Kota Yogyakarta.

“Keberadaan bank sampah ini memang belum banyak mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan. Masih sangat kecil sehingga perlu terus didorong untuk memaksimalkan perannya,” katanya.

Edukasi ke masyarakat tentang pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga, lanjut Sugeng juga perlu terus dilakukan karena masih banyak masyarakat yang belum memisahkan sampah organik dan anorganik.

“Semuanya masih digabung. Akan lebih baik jika sampah sudah dipisah sejak dari rumah tangga untuk organik dan anorganik,” katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024