Warga Sleman terdampak pembangunan tol Jogja-Solo menerima ganti untung

id Pembangunan tol jogja-solo ,Warga terdampak tol ,Bupati Sleman ,Kabupaten Sleman

Warga Sleman terdampak pembangunan tol Jogja-Solo menerima ganti untung

Bupati Sleman Sri Purnomo menyaksikan pembayaran ganti untung kepada warga yang terdampak pembangunan tol Jogja-Solo. Foto Antara/HO-Humas Pemkab Sleman

Sleman (ANTARA) - Sebanyak 25 warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdampak pembangunan proyek jalan Tol Jogja-Solo menerima pembayaran ganti untung yang disaksikan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo di Kantor Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Jumat.

Kepala Pelaksana Pengadaan Tanah Kanwil BPN DIY Suhendro mengatakan bahwa pembayaran ganti untung kepada 25 warga Sleman terdampak tol ini merupakan tahap pertama dan masuk dalam anggaran 2020.

"Pada tahap pertama ini ada 25 warga yang mendapat pembayaran ganti untung. Sebetulnya ada 50 bidang tanah yang diusulkan. Namun setelah dilakukan validasi ulang oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), 25 bidang diserahkan ganti untungnya. Sisanya dalam proses pelengkapan data dan dalam waktu dekat akan disampaikan ke LMAN untuk segera dibayarkan," katanya.

Menurut dia, dalam tahap awal proyek pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo di DIY, wilayah terdampak berada di Kabupaten Sleman yaitu Kecamatan Prambanan, Kalasan, Depok, Mlati, Ngaglik, dan Gamping.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dsipertaru) DIY Krido Suprayitno menuturkan terdapat 294 pemilik bidang tanah yang akan mendapatkan ganti untung secara bertahap.

"Jumlah ganti untung yang disiapkan bagi warga terdampak tersebut yaitu total berjumlah Rp26 miliar lebih. Sebanyak 25 warga yang hari ini mendapat ganti untung merupakan bagian dari keseluruhan sebanyak 294 di Purwomartani yang mana akan kita selesaikan sampai dengan April 2021," katanya.

Sementara Bupati Sleman Sri Purnomo yang menyaksikan secara langsung pembayaran ganti untung bagi masyarakat terdampak juga mengimbau penerima untuk bijak dalam memanfaatkan uang hasil ganti untung.

"Kami berharap  bisa dimanfaatkan untuk kembali (membeli) tanah untuk keberlanjutan," katanya.

Sri Purnomo juga menyampaikan bagi masyarakat terdampak yang belum menerima ganti untung untuk tidak perlu khawatir karena proses ganti untung memerlukan tahapan termasuk tahapan melengkapi berkas.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024