Kulon Progo (ANTARA) - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Lajiyo Yok Mulyono mendorong pemerintah setempat melakukan komunikasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta untuk pengembangan Waduk Sermo dan Kawasan Suaka Margasatwa Sermo menjadi pusat wisata baru.
Lajiyo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan Waduk Sermo tidak hanya berfungsi untuk pengairan lahan serta memenuhi kebutuhan rumah tangga, namun juga mempunyai potensi sebagai pusat wisata baru yang belum digarap secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
"Kami mendorong Waduk Sermo yang menjadi icon DIY, menjadi pusat wisata baru yang dekat dengan Bandara Internasional Yogyakarta. Ini peluang besar bagaimana menangkap wisatawan untuk menghabiskan waktu dan membelanjakan uang di Kulon Progo," kata Lajiyo.
Ia mengatakan di sekitar Waduk Sermo dan Kawasan Suaka Margasatwa Sermo sudah tumbuh objek wisata yang dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri dan mampu mendongkrak ekonomi di Kecamatan Kokap, seperti Pule Payung, Kalibiru, Gunung Gajah, dan camping ground.
Untuk itu, menurut Lajiyo, Pemkab Kulon Progo perlu melakukan pengembangan Waduk Sermo dan Kawasan Suaka Margasatwa Sermo supaya bisa dimanfaatkan sebagai kawasan wisata, tanpa mengurangi fungsinya sebagai kawasan penyangga air.
Menurut dia, semasa pandemi COVID-19, masyarakat membutuhkan tempat rekreasi, khususnya di kawasan pegunungan. Pengembangan wisata, tambah dia, juga dapat menjadi pemicu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
"Penting sekali masyarakat untuk memikirkan bagaimana pengembangan Waduk Sermo dan Kawasan Suaka Margasatwa Sermo menjadi pusat wisata baru," katanya.
Anggota DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi juga mendukung pengembangan kawasan Waduk Sermo menjadi pusat wisata baru karena lokasinya sangat dekat dengan Bandara Internasional Yogyakarta.
Ia mengatakan Kulon Progo memiliki peluang dalam menangkap keberadaan bandara tersebut karena pelabuhan udara itu dapat menjadi pemicu pertumbuhan kawasan ekonomi baru.
"Namun untuk pengembangan Kawasan Suaka Margasatwa Sermo perlu perubahan status menjadi taman suaka alam supaya dapat dimanfaatkan untuk rekreasi tanpa mengurangi fungsi aslinya. Untuk itu, perlu ada komunikasi antara Pemkab Kulon Progo dengan BKSDA Yogyakarta, dan Pemda DIY," katanya.
Menurut Hamam, Pemkab Kulon Progo terkesan pasif dalam menangkap peluang tersebut karena perwujudan pengembangan kawasan wisata ini membutuhkan keberanian dan gebrakan dalam perencanaan.
"Pandemi COVID-19 ini jangan melunturkan semangat untuk membangun wilayah. Kita harus kreatif dalam pemanfaatan potensi," katanya.