Jakarta (ANTARA) - Perusahaan biofarmasi AstraZeneca menyatakan bahwa vaksin COVID-19 buatannya tidak mengandung produk turunan babi maupun produk hewani lainnya.
Siaran pers AstraZeneca yang diterima di Jakarta, Selasa, juga menyebutkan bahwa semua tahapan produksi vaksin vektor virus tersebut tidak bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya.
Penggunaan vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca menurut produsen telah disetujui di lebih dari 70 negara di seluruh dunia termasuk negara dengan penduduk Muslim seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair, dan Maroko.
Selain itu, AstraZeneca menyatakan bahwa produk vaksinnya telah dinyatakan aman dan efektif untuk mencegah penularan COVID-19.
Menurut hasil penelitian yang dikutip oleh perusahaan, penggunaan vaksin juga dapat mengurangi hingga dua per tiga tingkat penularan penyakit.
Perusahaan juga menyampaikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa satu dosis vaksin buatannya bisa mengurangi risiko rawat inap hingga 94 persen pada orang dalam semua kelompok umur, termasuk mereka yang berusia 80 tahun ke atas.
Berita Lainnya
Vaksin COVID-19 buatan RI lebih aman
Jumat, 3 Mei 2024 19:47 Wib
AstraZeneca bersama karyawan tanam pohon di kawasan bersejarah Yogyakarta
Kamis, 25 Mei 2023 22:16 Wib
Indonesia menerima 2,7 juta vaksin COVID-19 dari Pemerintah Australia
Rabu, 9 Februari 2022 17:51 Wib
Vaksin AstraZeneca bantuan Jepang tiba
Kamis, 20 Januari 2022 14:18 Wib
Indonesia terima 1,4 juta vaksin AstraZeneca dari Belanda dan Jepang
Rabu, 19 Januari 2022 10:17 Wib
Dosis penguat AstraZeneca menghasilkan antibodi lebih tinggi lawan Omicron
Kamis, 13 Januari 2022 17:19 Wib
Sebanyak 1,8 juta vaksin COVID-19 AstraZeneca kembali tiba di Tanah Air
Rabu, 12 Januari 2022 10:31 Wib
Indonesia menerima lebih 4.4 juta dosis vaksin COVID-19 akhir pekan ini
Minggu, 9 Januari 2022 15:40 Wib