Yogyakarta meluncurkan Panca Karakter kuatkan pendidikan karakter siswa

id Gerakan Panca Karakter,pendidikan karakter,yogyakarta

Yogyakarta meluncurkan Panca Karakter kuatkan pendidikan karakter siswa

Peluncuran Gerakan Panca Karakter di Yogyakarta untuk mendukung penguatan pendidikan karakter siswa di masa pandemi COVID-19, 2 Juni 2021 (HO-Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta meluncurkan Program Panca Karakter dalam rangka menguatkan pendidikan karakter bagi siswa di kota pendidikan itu. 

"Ada lima karakter yang dinilai sudah mencakup semua aspek pendidikan karakter yang diharapkan dapat terbentuk dan tertanam di jiwa siswa, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Asrori di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia penyampaian pendidikan karakter dengan pembelajaran jarak jauh yang sudah berlangsung selama sekitar 15 bulan masih menghadapi banyak kendala, salah satunya karena pendidikan karakter membutuhkan pembiasaan dan teladan secara langsung.

"Dengan demikian, pelaksanaan pendidikan sangat tergantung kondisi masing-masing keluarga siswa, termasuk kondisi di lingkungan masing-masing," katanya.

Oleh karenanya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta kemudian meluncurkan Gerakan Panca Karakter untuk mendukung pelaksanaan pendidikan karakter kepada siswa.

"Pelaksanaan pendidikan pun kami lakukan saat simulasi pembelajaran tatap muka. Dua jam di sekolah harus diisi dengan pendidikan karakter untuk menguatkan kembali semangat siswa belajar langsung di sekolah," katanya.

Sejumlah aspek yang masuk dalam gerakan tersebut adalah aspek religius. Karakter yang diharapkan dapat terbentuk dalam jiwa siswa adalah melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya kira, aspek karakter religius ini bisa memiliki pemahaman yang sangat luas, termasuk menumbuhkan jiwa toleran, hidup rukun dan damai dengan penganut ajaran agama lain," katanya.

Sedangkan untuk aspek nasionalis berkaitan dengan kecintaan terhadap Tanah Air Indonesia sehingga siswa memiliki jiwa untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Karakter ketiga yang diharapkan terbentuk adalah sikap mandiri sehingga siswa pun tidak selalu bergantung dengan orang lain sehingga tumbuh sikap untuk selalu bekerja keras dalam mewujudkan cita-cita.

Meskipun demikian, siswa juga diarahkan untuk memiliki aspek gotong royong yaitu membantu orang lain yang membutuhkan. "Bahkan dengan gotong royong, siswa akan diajarkan bahwa pekerjaan berat akan menjadi lebih ringan dan lebih cepat diselesaikan," katanya.

Seluruh aspek karakter tersebut bermuara pada aspek Integritas, yaitu menumbuhkan semangat untuk jujur dan bisa dipercaya serta bertanggung jawab. "Siswa perlu menjalankan apapun sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat," katanya.

Setiap aspek pendidikan karakter dalam Gerakan Panca Karakter akan dirinci lebih lanjut termasuk kompetensi yang harus dikuasasi disertai indikator capaian.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta juga akan menyiapkan aplikasi untuk memantau pelaksanaan pendidikan karakter tersebut. "Pendidikan karakter di sekolah tidak dapat dilepaskan dengan aturan atau tata tertib sekolah," katanya.

Budi mengatakan, pelaksanaan pendidikan karakter tersebut juga sudah dikuatkan dengan Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 42 Tahun 2021.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024