Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan kapasitas Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) di Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ditambah 33 tempat tidur sehingga totalnya menjadi 83 tempat tidur.
"Hari ini Menteri PUPR Pak Basuki Haldimuljono hadir ke sini untuk membantu Bantul menambah kapasitas RS Lapangan di Bambanglipuro ini dari semula 50 tempat tidur ditambah 33 menjadi 83 tempat tidur," kata dia usai menerima kunjungan Menteri PUPR Basuki Haldimuljono di RSLKC Bantul, Selasa.
Dia menjelaskan dari penambahan kapasitas tempat tidur di RS lapangan itu di antaranya akan ada instalasi high care unit (HCU) atau instalasi yang levelnya di bawah intensive care unit (ICU).
"Dan ini sangat membantu manakala pasien yang bergejala sedang di sini meningkat menjadi bergejala berat tidak perlu dibawa ke RS Panembahan Senopati, tetapi bisa ditangani di sini karena sudah tersedia HCU," katanya.
Ia mengatakan anggaran pengembangan sarana RS COVID-19 di Bantul ini ditangani pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang saat ini tengah melakukan percepatan penambahan kapasitas rumah sakit rujukan di zona merah.
"Ini anggaran sepenuhnya dari kementerian dan kita tidak tahu anggarannya berapa, yang pasti akan direhab lebih besar dengan fasilitas yang lebih komplit, sekalian isinya," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa dipilihnya RSLKC Bantul ini untuk mendapat bantuan pengembangan kapasitas dan dikunjungi langsung Menteri PUPR karena Bantul satu-satunya kabupaten yang memiliki RS lapangan COVID-19 yang dibuat secara cepat dan mendapat apresiasi pemerintah.
"Kebetulan Bantul sendiri jumlah paparan cukup besar, karena itu jadi perhatian pusat, sehingga kemarin Panglima TNI ke sini, Menkes ke sini dan Pak Menteri PUPR juga, karena tidak banyak kabupaten yang punya rumah sakit lapangan seperti Bantul," katanya.
Menteri PUPR Basuki Haldimuljono di sela kunjungannya mengatakan penambahan kapasitas tempat tidur di RSLKC Bantul ditargetkan bisa selesai dalam waktu 10 hari.
"Saya kira mudah-mudahan seminggu sampai 10 hari sudah jadi, semua harus cepat. Dua sif minimal, kalau bisa tiga sif, tapi minimal dua sif supaya lebih cepat, saya kira tidak terlalu berat, ini untuk berpacu dengan waktu," kata dia.
Berita Lainnya
Pemkab Bantul: Harga pangan stabil usai Lebaran
Rabu, 17 April 2024 17:38 Wib
680 pelanggar lalu lintras di Bantul terjaring Operasi Ketupat Progo
Rabu, 17 April 2024 15:51 Wib
Bawaslu Bantul sebut keberadaan pengawas makin kuat dari sisi kewenangan
Rabu, 17 April 2024 10:17 Wib
Bupati Bantul mengajak momentum Syawal untuk tingkatkan pelayanan masyarakat
Selasa, 16 April 2024 21:22 Wib
Pendapatan pariwisata Bantul selama libur Lebaran capai Rp1,4 miliar
Selasa, 16 April 2024 15:47 Wib
Bupati: Faskes di Bantul siap kembali melayani masyarakat usai Lebaran
Selasa, 16 April 2024 14:18 Wib
Destinasi wisata di Bantul dikunjungi 77.824 wisatawan pada libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Dinkes minta waspadai potensi masalah kesehatan berkaitan dengan pola makan
Sabtu, 13 April 2024 16:08 Wib