Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat produksi padi pada Januari sampai Maret 2025 mencapai 203.842 ton gabah kering giling dengan rata-rata tingkat produktivitas 54,36 ton per hektare.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih di Gunungkidul, Senin, mengapresiasi kinerja petani Gunungkidul, di mana pada 2024 untuk hasil produksi padi sebesar 264.236 ton gabah kering giling (GKG) dan pada subround 1 pada 2025 produksi gabah mencapai mencapai 203.842 ton GKG.
"Kita patut bersyukur dengan hasil budidaya petani yang luar biasa," kata Bupati Endah.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Bulog yang dengan program serbuan gabah, harga gabah petani dibeli dengan nominal yang pantas.
"Presiden Presiden mencanangkan ketahanan pangan dengan mengintervensi harga panen petani, jagung diintervensi yang kemarin berapa sekarang dihargai Rp5 ribu, gabah yang kemarin hanya Rp5 ribu sekarang minimal Rp6.500, kapan lagi petani dapat sejahtera seperti ini," kata Endah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mendorong masyarakat bersama-sama menjaga kemandirian dan ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
"Dapat dimanfaatkan dengan menanam cabe, bawang, dan yang lainnya, sehingga kebutuhan ketahanan pangan di lingkungan rumah bisa terjaga," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi memaparkan bahwa menurut data luas lahan baku sawah (LBS) di Kabupaten Gunungkidul saat ini adalah 26.854 hektare, dan harapannya ke depan dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dalam 1 tahun dapat melaksanakan masa tanam sebanyak 2-3 kali.
"Kami dari pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dari bupati sendiri sangat merespon terhadap program ini, dengan memberikan support dalam bentuk alat pertanian untuk keberlangsungan pertanian," kata Rismiyadi.
Selain itu, dalam paparannya dalam rangka mendukung pertanaman padi di kabupaten Gunungkidul, support dari Kementerian Pertanian sangat besar yang utama adalah terkait subsidi pupuk kebutuhan pupuk mendapatkan alokasi sekitar 39.000 ton.
"Alhamdulillah beberapa tahun terakhir alokasi pupuk kita sangat cukup sehingga kami berharap kelompok tani bisa segera menembus dan melakukan penebusan untuk pupuk," katanya.
Rismiyadi mengatakan sesuai dengan arah Menteri, setelah kemarin diminta untuk segera tanam lagi Dinas Pertanian sangat mendukung dan juga arahan dari bupati untuk diminta selalu mendukung dan komitmen terhadap perintah dari Kementerian Pertanian.
"Sehingga pada hari ini kami sampaikan pula kepada teman-teman pertanian agar kita terus menjalin komunikasi meningkatkan koordinasi dan terus melaksanakan inovasi-inovasi jangan sampai pertanian tidak punya prestasi," kata Rismiyadi.
Sebagai informasi, panen raya padi serentak di 14 provinsi sentral ini dilaksanakan secara daring, di mana dalam arahan dan informasi disampaikan oleh Kementerian Pertanian saat ini sedang menjalankan program subsidi pupuk dan serapan gabah seharga Rp 6.500 yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan ke depan Kementerian Pertanian bersama dengan Kementerian PU akan berfokus pada peningkatan saluran irigasi pertanian.