Italia panik lawan Irlandia Utra
Jakarta (ANTARA) - Roberto Mancini meminta anak-anak asuhnya di skuat tim nasional Italia untuk mengalahkan rasa cemas saat menghadapi Irlandia Utara dalam laga pemungkas Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Windsor Park, Belfast, Senin waktu setempat (Selasa WIB).
Pasalnya, rasa cemas yang disebut Mancini itu membuat Italia gagal mengalahkan Swiss dan harus menangguk hasil imbang 1-1 dalam pertandingan sebelumnya di Olimpico.
Laga kontra Irlandia Utara bakal menjadi penentuan nasib apakah Italia bakal memperoleh tiket ke Qatar tahun depan atau harus menempuh jalur playoff, sementara di waktu bersamaan Swiss akan menjamu Bulgaria.
Italia saat ini memimpin di puncak klasemen berbekal keunggulan selisih gol atas Swiss, meski kedua tim sama-sama mengoleksi 15 poin. Hanya juara grup yang memperoleh tiket otomatis ke putaran final Piala Dunia 2022, sedangkan runner-up bakal melakoni babak playoff.
"Kami terlalu diliputi kecemasan saat melawan Swiss," kata Mancini sebagaimana dilansir Reuters, Senin dini hari WIB.
"Di Irlandia Utara nanti tekanan jelas akan lebih besar, tetapi penting bagi kami untuk mengalahkan rasa cemas," sambung dia.
Menghadapi Irlandia Utara, Mancini berharap para pemainnya bisa menerapkan strategi umpan-umpan cepat sebagaimana yang sudah dilakukan dalam tiga tahun terakhir sejak ia mengambil alih kursi pelatih kepala Gli Azzurri.
"Tentu tidak akan mudah sebab Irlandia Utara jarang membiarkan lawan leluasa di area pertahanan mereka," katanya.
"Perjalanan ini memiliki banyak momen-momen sulit, yang mana kami tidak terbiasa menghadapinya. Tapi para pemain tidak boleh melupakan hal-hal yang sudah kami capai sejauh ini," tutup Mancini.
Di bawah Mancini, Italia menorehkan rekor nirkalah terpanjang sepanjang sejarah mereka dan mengangkat trofi Euro 2020 di Wembley, Juli lalu.
Kegagalan mendapat tiket putaran final jelas akan menjadi antiklimaks dalam perjalanan epik Italia.
Mancini menambahkan bahwa gelandang AC Milan Sandro Tonali bisa memainkan peranan penting sembari mengungkap bahwa Nicolo Barella berburu dengan waktu memulihkan kondisinya agar bisa ikut turun dalam laga kontra Swiss.
Pasalnya, rasa cemas yang disebut Mancini itu membuat Italia gagal mengalahkan Swiss dan harus menangguk hasil imbang 1-1 dalam pertandingan sebelumnya di Olimpico.
Laga kontra Irlandia Utara bakal menjadi penentuan nasib apakah Italia bakal memperoleh tiket ke Qatar tahun depan atau harus menempuh jalur playoff, sementara di waktu bersamaan Swiss akan menjamu Bulgaria.
Italia saat ini memimpin di puncak klasemen berbekal keunggulan selisih gol atas Swiss, meski kedua tim sama-sama mengoleksi 15 poin. Hanya juara grup yang memperoleh tiket otomatis ke putaran final Piala Dunia 2022, sedangkan runner-up bakal melakoni babak playoff.
"Kami terlalu diliputi kecemasan saat melawan Swiss," kata Mancini sebagaimana dilansir Reuters, Senin dini hari WIB.
"Di Irlandia Utara nanti tekanan jelas akan lebih besar, tetapi penting bagi kami untuk mengalahkan rasa cemas," sambung dia.
Menghadapi Irlandia Utara, Mancini berharap para pemainnya bisa menerapkan strategi umpan-umpan cepat sebagaimana yang sudah dilakukan dalam tiga tahun terakhir sejak ia mengambil alih kursi pelatih kepala Gli Azzurri.
"Tentu tidak akan mudah sebab Irlandia Utara jarang membiarkan lawan leluasa di area pertahanan mereka," katanya.
"Perjalanan ini memiliki banyak momen-momen sulit, yang mana kami tidak terbiasa menghadapinya. Tapi para pemain tidak boleh melupakan hal-hal yang sudah kami capai sejauh ini," tutup Mancini.
Di bawah Mancini, Italia menorehkan rekor nirkalah terpanjang sepanjang sejarah mereka dan mengangkat trofi Euro 2020 di Wembley, Juli lalu.
Kegagalan mendapat tiket putaran final jelas akan menjadi antiklimaks dalam perjalanan epik Italia.
Mancini menambahkan bahwa gelandang AC Milan Sandro Tonali bisa memainkan peranan penting sembari mengungkap bahwa Nicolo Barella berburu dengan waktu memulihkan kondisinya agar bisa ikut turun dalam laga kontra Swiss.