Yogyakarta (ANTARA) - Taman Pintar Yogyakarta membuka zona baru hasil kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), yaitu Zona Anti-Narkoba yang diharapkan dapat memperkuat program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba (P4GN).
“Edukasi bahaya narkoba harus disosialisasikan sejak dini. Melalui wahana di Taman Pintar ini, kami berharap anak-anak sudah bisa memahami bahaya narkoba dan nantinya akan selalu menjauhi narkoba,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY Brigjen Pol Andi Fairan di sela peresmian Zona Anti-Narkloba di Taman Pintar Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, dengan menjauhi narkoba maka anak-anak akan tumbuh menjadi generasi penerus yang mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar.
Berdasarkan data hasil survei pada 2019, DIY menempati posisi kelima sebagai daerah dengan pengguna narkoba terbesar di Indonesia.
Prevalensi pengguna narkoba mencapai 1,3 persen sehingga jika jumlah penduduk di DIY tercatat sebanyak 3,8 juta jiwa, maka sekitar 18.000 di antaranya adalah pengguna narkoba.
“Tentunya, kondisi ini menjadi keprihatinan bersama dan harus dicari jalan keluarnya. Makanya, kami berharap keberadaan Zona Anti-Narkoba di Taman Pintar ini menjadi salah satu upaya untuk menurunkan peringkat DIY agar keluar dari lima besar pengguna narkoba terbanyak,” katanya.
Zona Anti-Narkoba di Taman Pintar Yogyakarta tersebut terwujud atas kerja sama dengan PT BRI yang memberikan hibah. “Kami merasa terpanggil untuk berpartisipasi dalam melawan penyalahgunaan narkoba dengan membuat zona ini,” kata Regional CEO PT BRI Yogyakarta Wahyu Hidajat.
Ia berharap DIY tidak lagi masuk lima besar pengguna narkoba terbanyak di Indonesia.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan zona di Taman Pintar harus dikemas dengan mengedepankan unsur edukasi secara menyenangkan sehingga informasi yang disampaikan bisa dipahami anak-anak secara mudah.
“Termasuk dalam memberikan edukasi bahaya narkoba. Tentunya harus dikemas dengan cara menyenangkan namun bisa dipahami anak-anak. Misalnya menggunakan banyak permainan interaktif,” katanya.
Di dalam zona tersebut disediakan sejumlah peraga interaktif dan sejumlah permainan edukasi bahaya narkoba, di antaranya permainan menggunakan sensor gerak untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar bahaya narkoba.
Berita Lainnya
Veronica Tan sebut perempuan harus pintar dan mandiri
Selasa, 22 Oktober 2024 6:09 Wib
Harda Kiswaya Usung Program 'Sleman Pintar' untuk kurangi kemiskinan
Jumat, 11 Oktober 2024 19:02 Wib
Gunungkidul dapat alokasi Program Indonesia Pintar 16.000 siswa
Sabtu, 21 September 2024 21:09 Wib
Bappeda Sleman memperkuat "Sleman Pintar" turunkan angka kemiskinan
Jumat, 13 September 2024 22:38 Wib
Wabup Sleman sebut pendidikan kunci memutus mata rantai kemiskinan
Selasa, 3 September 2024 16:12 Wib
Ponsel pintar POCO M6 Plus usung kamera 108 MP
Selasa, 6 Agustus 2024 14:59 Wib
570 anak dari keluarga miskin terima beasiswa "Sleman Pintar"
Minggu, 28 Juli 2024 18:34 Wib
IKN menjadi contoh kota pintar di Indonesia
Kamis, 18 Juli 2024 13:25 Wib