Bantul menggenjot penerapan transaksi nontunai pada retribusi wisata

id Dinas Pariwisata

Bantul menggenjot penerapan transaksi nontunai pada retribusi wisata

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menggenjot penerapan transaksi nontunai atau cashless pada pembayaran retribusi wisata terutama kawasan pantai untuk mempercepat proses pemungutan retribusi daerah.

"Seiring menggeliatnya sektor pariwisata, kami harus lebih siap lagi untuk menyambut kedatangan wisatawan, kami berharap bahkan menggenjot bagaimana penerapan 'cashless' itu kami dengungkan mulai sekarang," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Rabu.

Dia mengatakan, jika nanti metode pembayaran sistem cashless sudah berjalan dengan baik, harapannya petugas retribusi tidak perlu lagi menyobek karcis masuk untuk diberikan kepada wisatawan, setelah melakukan pembelian tiket seperti yang diberlakukan saat ini.

"Tidak ada transaksi duit, dan memang wisatawan juga harus siap dengan aplikasi untuk bisa bayar dengan cashless. Ini perlu sosialisasi gencar, target saya sampai pertengahan tahun 2022 atau Lebaran, setelah itu bisa berjalan dengan baik," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pada awal tahun 2022 usai libur tahun baru, informasi tentang penerapan cashless secara bertahap harus disampaikan kepada para wisatawan terutama yang berkunjung pada Senin sampai Jumat, ketika arus wisatawan ke pantai tidak padat.

"Sehingga kalaupun harus berhenti untuk mengunduh aplikasi di awal masuk wisata saya kira masih ada cukup waktu, apalagi dalam penerapan sistem ini kami sudah bekerja sama dengan bank, kemudian aplikasi sudah tersedia di TPR Parangtritis," katanya.

Dia mengatakan, sejauh ini aplikasi penerapan transaksi nontunai pada retribusi masuk wisata sudah digunakan para wisatawan, dan jumlahnya mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, namun diakui masih terus digencarkan karena dari segi jumlah masih kecil.

"Sudah digunakan lumayan ada peningkatan dibanding hari sebelumnya, namun dibanding jumlah total wisatawan masih terlalu kecil, angkanya masih di bawah satu persen. Nah ini yang perlu kita genjot informasi ini agar penggunaan semakin banyak," katanya.

Dia mengatakan, selain akan mempercepat proses pemungutan retribusi wisata ketika terjadi lonjakan kunjungan karena mempercepat antrean, perolehan retribusi daerah dari transaksi nontunai otomatis akan langsung masuk ke kas daerah.

"Jadi tidak perlu kami hitung lagi, meminimalkan risiko uang hilang dan sebagainya. Ke depan kami dorong, dan di Bantul akan menggenjot cashless ini untuk tahun 2022, harapannya pada 2023, retribusi wisata Bantul sudah bisa terapkan cashless," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024