Yogyakarta (ANTARA) - Forum Merapi Merbabu Hijau berupaya mengembalikan kelestarian ekosistem alam di lereng Gunung Merapi dengan menggencarkan penghijauan untuk memperkuat mitigasi bencana erupsi berbasis kearifan lokal warga setempat.
"Kami berupaya mengembalikan ekosistem alam di Merapi sehingga kearifan lokal yang ada kembali berfungsi memperkuat mitigasi bencana warga," kata Pegiat Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH) Lilik Rudiyanto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Rudi, kemampuan mitigasi bencana erupsi telah turun temurun dimiliki warga Merapi di antaranya dengan mengamati tanda-tanda alam.
Sementara, tanda-tanda tersebut akan mudah diamati oleh masyarakat apabila keseimbangan ekosistem alam di puncak Merapi kembali terjaga.
Baca juga: BPPTKG: tinggi kubah lava barat daya Gunung Merapi turun tiga meter
Kearifan lokal atau kecerdasan tradisional semacam itu, menurut dia, lebih mudah dipahami masyarakat lokal untuk meningkatkan kesiapsiagaan. "Masyarakat awam kalau kita jelaskan terlalu ilmiah mereka kurang paham," ujar dia.
Salah satu tanda alam yang diyakini menjadi peringatan dini erupsi Merapi adalah kemunculan satwa-satwa liar yang turun dari puncak gunung.
Jika hewan-hewan seperti monyet atau rusa sudah memasuki permukiman warga, masyarakat bergegas meningkatkan kesiapsiagaan karena berarti aktivitas Merapi sedang di atas normal.
Namun demikian, kini fenomena itu tidak bisa lagi jadi patokan. Sebab, satwa yang turun dari puncak bukan lagi membawa pesan tentang aktivitas Merapi, melainkan mencari makan seiring rusaknya ekosistem alam sebagai habitat mereka.
"Kalau sekarang hewan turun itu mencari makan," ujar warga Dusun Srondokan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman ini.
Oleh sebab itu, pascaerupsi Merapi 2010 hingga saat ini FMMH terus menjaga keseimbangan alam di kawasan Merapi dengan menggencarkan penanaman ribuan tanaman secara berkala dengan menggandeng pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
Tanaman yang dipilih utamanya tanaman endemik Merapi seperti pohon gayam, pohon pule, tengsek, hingga puspo. "Setiap penghijauan kami selalu melibatkan warga serta tokoh-tokoh agama di Merapi," ujar dia.
Tak sekadar menanam, FMMH juga melakukan pembibitan tanaman bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo.
Baca juga: Respons tanggap bencana masyarakat lereng Merapi sangat baik
Berita Lainnya
Aktris Dewi Sandra dukung Palestina di forum BBS Qatar
Kamis, 16 Mei 2024 21:53 Wib
1.700 delegasi WWF ke-10 antusias ikut Segara Kerthi
Kamis, 16 Mei 2024 9:59 Wib
Prabowo: Modal utama pindah IKN harus dari dalam negeri
Kamis, 16 Mei 2024 6:47 Wib
Prabowo optimistis APBN mampu membiayai program makan siang gratis
Kamis, 16 Mei 2024 6:06 Wib
Prabowo Subianto buka-bukaan alasan berulang kali maju pilpres
Kamis, 16 Mei 2024 4:59 Wib
Grab Business Forum bahas solusi untuk genjot produktivitas bisnis
Rabu, 15 Mei 2024 21:04 Wib
Prabowo: Indonesia bukan negara proteksionis
Rabu, 15 Mei 2024 20:05 Wib
Elon Musk dan Presiden Jokowi akan bertemu di Bali
Rabu, 15 Mei 2024 16:45 Wib