Singapura (ANTARA) - Manuver oleh China dan Rusia mempertajam kekhawatiran keamanan di Asia Timur, kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi yang menegaskan bahwa Tokyo akan berada di garis depan ketika negara-negara berkemampuan nuklir mencoba mengubah norma internasional.
"Jepang dikelilingi aktor yang memiliki dan sedang mengembangkan senjata nuklir yang terbuka mengabaikan aturan," kata Kishi dalam pertemuan membahas isu keamanan Asia, Shangri-La Dialogue, yang diselenggarakan di Singapura pada Sabtu.
Pada bulan Mei, China dan Rusia patroli udara bersama di perairan dekat Jepang dan Taiwan, yang pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina.
"Operasi militer bersama antara dua kekuatan militer kuat ini tidak diragukan meningkatkan kekhawatiran di antara negara-negara lain," ujar Kishi.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" membuat khawatir Tokyo, karena dapat membentuk kekuatan militer untuk menyelesaikan perselisihan internasional dan mendorong China untuk mencoba dan menguasai Taiwan yang terletak dekat dengan Jepang.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara tegas dalam pidatonya untuk Shangri-La Dialogue mengatakan negaranya akan menyerukan peningkatan belanja pertahanan dan mungkin mencari senjata serangan lanjutan.
Berita Lainnya
Dua heli militer kecelakaan, satu tewas dan tujuh hilang
Senin, 22 April 2024 21:04 Wib
Prabowo-Menlu China Wang Yi kerja sama pertahanan
Kamis, 18 April 2024 22:12 Wib
Pertahanan Real Madrid kuat ketika gulung Manchester City
Kamis, 18 April 2024 19:15 Wib
Komputer Kemenhan Israel dibobol peretas
Jumat, 12 April 2024 14:58 Wib
RI-Turki bekerja sama kian intens di militer-pertahanan
Rabu, 10 April 2024 9:34 Wib
Prabowo-PM Jepang Kishida rembuk kolaborasi industri dan pertahanan
Rabu, 3 April 2024 20:21 Wib
Prabowo-Menhan China rembuk kerja sama bidang pertahanan
Rabu, 3 April 2024 15:32 Wib
Prabowo dan Ceko bahas kerja sama pertahanan
Rabu, 27 Maret 2024 0:38 Wib