Gegara dolar AS menguat, harga emas anjlok

id harga emas,emas berjangka,bursa Comex,penguatan dolar,Fed agresif

Gegara dolar AS menguat, harga emas anjlok

Arsip foto - Seorang karyawan mengambil butiran emas murni 99,99 persen di pabrik logam non-ferrous Krastsvetmet, salah satu produsen terbesar dunia dalam industri logam mulia, di kota Siberia Krasnoyarsk, Rusia 22 November 2018. ANTARA/REUTERS/Ilya Naymushin/pri.

Chicago (ANTARA) - Emas kembali melemah pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB  karena dolar AS menguat dan investor memperkirakan kenaikan suku bunga agresif setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bank sentral berkomitmen penuh untuk menurunkan inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun 8,6 dolar AS atau 0,47 persen menjadi ditutup pada 1.829,80 dolar AS per ounce, memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut.

Emas berjangka turun tipis 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.838,40 dolar AS pada Rabu (22/6/2022), setelah melemah 1,8 dolar AS atau 0,1 persen menjadi 1.838,80 dolar AS pada Selasa (21/6/2022), dan merosot 9,3 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.840,60 dolar AS pada Jumat (17/6/2022).

Bursa Comex tutup pada Senin (20/6/2022) untuk hari libur umum Juneteenth atau hari kebebasan.

Ekspektasi pasar untuk kebijakan moneter yang lebih hawkish dari Federal Reserve membantu mendorong dolar lebih tinggi, menjadikan emas kurang menarik karena lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Powell mengatakan pada Rabu (22/6/2022) bahwa dia tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga 100 basis poin, menambahkan bahwa bank sentral akan mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga.


 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024