New York (ANTARA) - Harga minyak merosot sekitar dua persen pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, karena kenaikan persediaan bensin dan sulingan AS serta kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di seluruh dunia mengimbangi kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang pasokan minyak mentah yang lebih ketat.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus melemah 1,72 dolar AS atau 1,5 persen, menjadi menetap di 116,26 dolar AS per barel. Kontrak Agustus akan berakhir pada Kamis dan kontrak September yang lebih aktif turun 1,35 dolar AS menjadi 112,45 dolar AS per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus terpangkas 1,98 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi ditutup pada 109,78 dolar AS per barel.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS turun pekan lalu bahkan ketika produksi mencapai level tertinggi sejak April 2020 selama gelombang pertama pandemi virus corona. Stok bahan bakar naik karena kilang meningkatkan aktivitas, beroperasi pada 95 persen dari kapasitas, tertinggi untuk tahun ini dalam empat tahun.
"
Berita Lainnya
Konflik Iran-Israel picu kenaikan harga minyak dan emas
Rabu, 17 April 2024 19:31 Wib
Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 17:54 Wib
Pemerintah waspadai kenaikan harga minyak efek konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 5:31 Wib
Harga CPO melonjak dipengaruhi minyak nabati China dan AS
Sabtu, 30 Maret 2024 7:38 Wib
Pemerintah segera bayar utang "rafaksi" minyak goreng kepada pengusaha
Senin, 25 Maret 2024 16:25 Wib
HET minyak goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 18:51 Wib
Minyak sawit, ungkap BRIN, paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:29 Wib
Belum memadai, produksi singkong Indonesia untuk energi, kata BRIN
Minggu, 3 Maret 2024 5:25 Wib