Melimpah, produksi bawang merah di sentra Bantul diperkirakan capai 14.000 ton

id Pemkab Bantul ,Bawang merah Bantul ,Dinas Pertanian Bantul

Melimpah, produksi bawang merah di sentra Bantul diperkirakan capai 14.000 ton

Hamparan tanaman bawang merah di wilayah Dusun Sangkeh, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DIY (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian Pangan dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan produksi panen bawang merah oleh seluruh petani daerah Bantul dan sekitarnya pada tahun 2022 diperkirakan akan melimpah atau mencapai sekitar 14.000 ton.

"Di Bantul produktivitas bawang merah rata-rata 13 sampai 14 ton per hektare, dan tahun ini sampai akhir tahun luas panen bisa tembus 1.000 hektare, hasilnya tinggal dikalikan saja," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Kehutanan Bantul, Joko Waluyo usai panen perdana bawang merah di Bantul, Rabu.

Menurut dia, dengan produksi panen hortikultura tersebut, Kabupaten Bantul mampu menyumbang sekitar 60 persen dari total produktivitas bawang merah di kabupaten/kota se-DIY.

Baca juga: Pemkab Bantul panen perdana bawang merah seluas 175 hektare

"Produksi bawang merah di DIY itu 60 persennya dari Bantul, jadi walaupun Bantul luasannya hanya 15 persen dari seluruh kabupaten lain DIY, tapi untuk produktivitas bisa 60 persen dari 1.000 hektare," katanya.

Lebih lanjut, Joko Waluyo mengatakan, hingga akhir Agustus, tanaman bawang merah yang sudah dipanen mencapai seluas 639 hektare di beberapa kecamatan sentra bawang merah, diantaranya wilayah Kretek, Imogiri, dan Sanden.

Sementara pada musim ini, ada hamparan tanaman bawang merah seluas 175 hektare di wilayah Dusun Sangkeh, Desa Srigading, Sanden yang siap panen. Panen perdana tanaman hortikultura sudah diawali Bupati Bantul pada Rabu (31/8) ini.

"Kemudian nanti kita dua sampai tiga bulan lagi masih ada panenan, di daerah Nawungan Imogiri bulan depan ada tanaman baru yang akan panen di tahun ini juga, dan di Kretek juga ada," katanya.

Dia mengatakan, meski Bantul menjadi pemasok terbesar bawang merah di DIY, namun diakui terdapat beberapa persoalan yang dihadapi petani Bantul ketika memasuki musim tanam, yaitu harga benih yang mahal.

"Kita ada beberapa masalah yang dihadapi petani Bantul, biasanya mau tanam harga benih mahal mencapai Rp110 ribu hingga Rp120 ribu, harapannya ke depan di Bantul ada program pembenihan untuk penyediaan petani Bantul," katanya.

Baca juga: Polbangtan Kementan gandeng DPA-DPM lakukan penelitian bawang merah
Baca juga: Gandeng Duta Petani Andalan Kementan, Sekolah Lapang Bawang Merah di DIY sukses