Awas, Konflik dan iklim picu krisis pangan

id Ketua FAO,krisis pangan,konflik dan iklim

Awas, Konflik dan iklim picu krisis pangan

Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Qu Dongyu menyampaikan sambutan saat Global Forum rangkaian kegiatan Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 di Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (27/9/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.

Roma (ANTARA) - Kepala Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada Rabu (28/9/2022), memperingatkan bahwa konflik dan dampak terkait iklim akan tetap menjadi pendorong utama di balik krisis pangan, dan menyerukan ketahanan serta lebih banyak upaya untuk perdamaian.

Melonjaknya harga pangan global yang sebagian dipicu oleh konflik antara Rusia dan Ukraina memiliki "implikasi yang menghancurkan" bagi pasokan pangan dan nutrisi global, terutama di negara-negara yang paling rentan, kata Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu.

Dia membuat pernyataan itu saat berbicara dengan menteri pertanian dari negara-negara anggota Kelompok 20 (G20) di Bali, Indonesia pada Rabu, menurut rilis berita FAO.

"Biaya manusia, sosial dan ekonomi dari konflik selalu besar, dan perdamaian merupakan prasyarat untuk ketahanan sistem pertanian pangan nasional dan internasional," katanya.

Qu mencatat bahwa tren tersebut merugikan kedua sisi proses pasokan makanan.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FAO: Konflik dan iklim kemungkinan picu lebih banyak krisis pangan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024